Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penderita Kolesterol Tinggi Perlu Hindari 8 Jenis Makanan Ini
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 11-05-2018 | 10:28 WIB
il-gorengan.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebagian besar kolesterol dihasilkan oleh tubuh sendiri dan hanya sekitar 30 persen yang diperoleh dari makanan. Meski demikian, Anda perlu menghindari makanan-makanan ini agar kadar kolesterol tidak melambung.

Apalagi jika Anda sudah memiliki kolesterol tinggi. Secara umum ada dua macam makanan yang bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL, yang dianggap 'jahat' bagi kesehatan. Mereka adalah makanan yang secara alami kaya akan kolesterol serta makanan yang memicu pembentukan kolesterol.

Sebagian dari Anda mungkin tidak menyadari bahwa makanan yang memicu pembentukan kolesterol justru lebih akrab dengan kehidupan Anda. Berikut ini daftarnya:

1. Gorengan

Proses menggoreng umumnya membutuhkan pemanasan minyak dalam waktu yang cukup lama. Proses ini membuat asam lemak di dalam minyak yang dipakai untuk memasak makin jenuh hingga memunculkan asam lemak trans.

Asam lemak trans merupakan asam lemak yang paling memicu pembentukan kolesterol LDL dan harus dihindari sebisa mungkin.

2. Daging berlemak

Sumber protein hewani seperti daging sapi, daging kambing, atau ayam dengan kulit mempunyai kadar lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenis ini dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.

3. Produk olahan roti dan kue-kue manis

Produk olahan roti, kue-kue kering, cakes, dan donat kerap mengandung mentega dan butter. Keduanya memiliki kadar asam lemak jenuh yang tinggi. Proses pembuatan produk-produk ini yang memunculkan asam lemak trans, dan komposisinya yang tinggi gula juga memicu pembentukan kolesterol.

4. Susu dan produk sampingannya

Susu full-fat dan produk olahannya seperti keju, krim, dan yoghurt memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi. Meski demikian, Anda tak perlu 100% menghindarinya. Yang perlu dilakukan ialah membatasi porsinya.

5. Es krim

Es krim umumnya mengandung lemak dan gula, yang menjadikan teksturnya lembut, creamy, dan manis. Namun, kadar lemak jenuh dan gula yang tinggi di dalamnya jelas memicu pembentukan kolesterol.

Bila Anda tetap ingin makan es krim, pilihlah yang rendah lemak seperti sorbet.

6. Minyak sayur

Secara alami, produk nabati tidak mengandung kolesterol. Akan tetapi, bisa mengandung asam lemak jenuh yang tinggi seperti pada minyak kelapa (coconut oil), minyak kelapa sawit (palm oil), dan minyak inti sawit (palm kernel oil). Anda tetap bisa memakainya untuk memasak asal tidak berlebihan dan tidak digunakan berulang kali.

7. Keripik, kerupuk, dan makanan siap saji

Produk makanan seperti keripik dan kerupuk serta makanan siap saji biasanya melalui proses deep frying. Teknik menggoreng dengan banyak minyak ini dapat memunculkan asam lemak trans. Produk-produk ini pun umumnya tinggi kadar lemak jenuh dan tinggi kalori.

8. Produk minuman kemasan

Berbagai produk minuman kemasan seperti minuman bersoda, jus buah, teh, kopi, serta minuman lainnya memiliki kadar gula pemanis yang tinggi.

Gula pemanis seperti gula pasir atau gula jagung diketahui berhubungan dengan rendahnya kadar kolesterol baik (HDL). Oleh karena itu, konsumsi gula tambahan perlu dibatasi, maksimum 6 sendok atau 25 gram per hari.

Terkejut dengan daftar makanan ini? Wajar saja. Sebab mungkin inilah makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari dan tampaknya tidak meningkatkan kolesterol. Sebaliknya, makanan seperti jeroan, udang, bebek, serta kuning telur tidak disebut-sebut.

Makanan-makanan ini memang secara alami mengandung kolesterol, akan tetapi hasil studi menunjukkan bahwa kolesterol yang berasal dari makanan hanya sedikit berefek pada kadar kolesterol total. Konsumsi makanan tinggi kolesterol juga diketahui tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penyakit jantung atau stroke.

Menghindari makanan kolesterol tinggi mungkin saja bermanfaat bagi sebagian dari Anda. Namun, para pakar sepakat bahwa cara paling efektif untuk menurunkan kadar kolesterol darah adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh yang sehat, ketimbang yang mengandung asam lemak jenuh atau asal lemak trans.

Silakan cek kembali pola makan Anda. Sudahkah sesuai dengan yang dianjurkan?

Sumber: Klikdokter.com
Editor: Gokli