Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketemu TGB, Ketua MPR Bilang Pemimpin Daerah Punya Potensi Jadi Pemimpin Nasional
Oleh : Irawan
Rabu | 09-05-2018 | 13:52 WIB
zulkifli_tgb.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi

BATAMTODAY.COM, Jakarta - etua MPR Zulkifli Hasan mengundang Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi ke kantornya di Kompleks Parlemen, Rabu (9/5/2018) siang. Zulkifli mengaku maksud undangan untuk membahas pemilu, tapi tak menampik pula akan membicarakan politik dan pencapresan di Pipres 2019.

"Saya mengundang ini sebagai pimpinan MPR, tidak terhindarkan ngomong-ngomong politik itu tidak terhindarkan. Tapi intinya saya mengundang sebagai pimpinan MPR tentang pemilu damai. Bahwa ada nyinggung-nyinggung soal lain tentu, namanya ketemu macam-macam ucapan," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen.

Menurut Zulkifli, selama memimpin NTB dua periode, TGB membuat daerahnya maju. Sehingga apabila dia maju dalam sebagai calon presidenatau wakil presiden di Pilpres 2019 tentu sangt cocok, namun sayangnya TGB sulit mencalonkan diri terhalang ambang batas presidensial 20 persen yang mengharuskan membawa tiket partai politik.

"Pak TGB kan gubernur yang berhasil. Daerahnya maju di bawah kepemimpinan pak TGB. Pariwisatanya meningkat pesat, menjadi salah satu tujuan pariwisata internasional berhasil. Nah, nanti kita dengar kenapa di daerah lain tidak bisa ya kan?," katanya.

Ketua Umum PAN ini menegaskan, jka terhalang ambang batas presidensial 20 persen, peluang TGB menjadi pemimpin nasional terbuka lebar.

tetapi terhalang syarat ambang batas pencalonan presiden (Presiden Treshold) sebesar 20 persen. Selain itu juga terhalang tidak ada partai politik yang mengusung.

"Banyak sekali anak-anak negeri ini yang pantas untuk menjadi capres jadi kita tidak kekurangan tokoh. Hanya tadi saja handycapnya itu syaratnya. Maka saya waktu dulu syaratnya 20 saya tidak setuju agar rakyat bisa memilih yang baik," katanya.

Karena itu, kata Zulkifli, pertemuannya dengan TGB dalam rangka ingin berbagi pemikiran mengenai kemajuan Indonesia. Tujuan dia mengundang tokoh-tokoh nasional seperti TGB adalah untuk mengajak menciptakan pemilu damai.

Sebab menurutnya saat ini berpotensi memanas lantaran terbentuk dua kubu pendukung presiden 2019 nanti. Zulkifli mengkhawatirkan akan terjadi seperti Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

"Tapi paling penting kita mengupayakan pemilu damai, pemilu yang berkualitas, saling menghormati saling menghargai, nanti terakhir saya pake kaos pemilu damai," kata dia.

Editor: Surya