Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Dapat Jawaban, Buruh Ancam Kepung Graha Kepri
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 01-05-2018 | 18:28 WIB
buruh-tolak-doorprize1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ribuan buruh demo di depan Kantor Wali Kota Batam pada May Day 2018. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ribuan buruh yang tergabung dari serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam, Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Batam, akhirnya membubarkan diri dari aksi unjuk rasa.

Meski tuntutan buruh dalam penetapan Upah Minimum Sektoral Kota (UMSK) Batam belum diputuskan, namun para buruh kembali mengancam akan menggelar aksi pada pada Kamis (04/05/2018) mendatang.

"Hari Kamis, kepung Graha Kepri, seminggu kita akan mogok. Dua tahun UMSK diombang-ambingkan. Jangan salahkan kami pengusahan akan hengkang," ujar Ketua Serikat Pekerja Elektro Elektronik (SPEE) FSPMI Batam, Mustofa.

Baca: Tolak Doorprize, Ribuan Buruh Pilih Demo di Depan Kantor Wali Kota Batam

UMSK patut diperjuangkan, seiring dengan tingginya harga bahan pokok, tarif listrik, bahan bakar minyak dan trasportasi. Ia menilai wajar buruh meminta permintaan peningkatan upah.

"UMSK banyak kejanggalan, tiga kali dipulangkan, itupun kami jemput ke Dompak. Janji Kadisnaker ditandatangani 1 Mei, kamarin datang ke sana ada masalah. 2 tahun ini mempersulit, skema sudah kami lalui sampai ke titik akhir," ujarnya.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengaku sudah berkordinasi dengan Gubernur Kepri. Menurutnya, soal UMSK harus duduk bersama dengan ketua serikat. "Saya sudah telepon Gubernur menanyakan kapan UMSK tandatangan? kata Gubernur sepertinya ada masalah, hari Kamis bisa ketemu. Rapat di sini, ketua serikat duduk bersama. Berulang kali ketemu Gubernur saya sampaikan itu juga," ujarnya.

Editor: Udin