Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keputusan Komdis PSSI Menghukum Klub Liga 1 Didukung Kemenpora
Oleh : Redaksi
Sabtu | 21-04-2018 | 08:40 WIB
liga1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Laga antara Arema FC dan Persib Bandung di pekan keempat Liga 1 cukup menyita perhatian lantaran insiden di menit akhir pertandingan. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/ama/18)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mendukung hukuman Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan klub Liga 1.

Berdasarkan hasil sidang Komdis PSSI pada 18 April, PSSI memutuskan untuk menghukum manajer Bhayangkara FC Sumardji, pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy, panitia pelaksana pertandingan PS TIRA, dan Arema FC.

Selain Arema FC yang dijatuhi hukuman denda hingga Rp300 juta, masing-masing dari mereka mendapat hukuman denda tidak kurang dari Rp20 juta.

Komdis PSSI menilai Singo Edan - julukan Arema FC - layak menerima denda tersebut atas tingkah laku buruk penonton yang melakukan pelemparan botol dan sepatu ke area lapangan. Selain itu, penonton Arema FC juga kedapatan menyalakan suar dan masuk ke area lapangan.

"Kalau saya pada prinsipnya mendukung apa yang sudah dilakukan diputuskan PSSI. Kami yakin regulasi yang dibuat PSSI, pasti teman-teman manajer klub sudah tahu dan disosialisasikan. Sehingga, yang dilakukan sekarang sudah paham," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI, Mulyana, Jumat (20/4/2018) sore.

"Ini poin penting bagi PSSI dan klub. Sebab, saya yakin jadi pembelajaran. Mengapa? Kalau organisasi dan prestasi mau maju, ada regulasi yang disepakati bersama. Keputusan itu sudah jadi bagian produk hukum," katanya menambahkan.

Lebih lanjut, Mulyana menyampaikan klub harus memandang sanksi PSSI sebagai upaya pembenahan kompetisi yang berujung pada peningkatan kualitas atlet.

"Yang penting teman-teman klub taat aturan, denda itu semacam hal yang harus dilakukan. Keputusan itu menjdi bagian untuk memperbaiki organisasi sehingga teman-teman manajer kalau tidak puas dengan wasit, reaksinya jangan berlebihan. Komisi pertandingan kan menilai juga, PSSI pasti punya regulasi juga," ucap Mulyana.

"Semua rencana dan upaya tentu orientasinya prestasi. Mendatang, tentu hal-hal reaksi berlebihan tidak perlu emosi yang merusak karena akan mempengaruhi penoton termasuk pemain," pungkasnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Udin