Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hampir Setahun Berlalu, Polisi Belum Juga Tangkap Pelaku Pembunuhan di Masjid Agung Karimun
Oleh : Wandy
Kamis | 19-04-2018 | 13:04 WIB
petrus1.jpg Honda-Batam
Petrus, rekan kerja almarhum Safari (40) satpam Masjid Agung Karimun yang tewas ditikam terduga pencuri kotak amal. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kasus pembunuhan terhadap satpam Mesjid Agung Karimun, Safari (40) oleh pelaku percobaan kotak amal hampir setahun berlalu. Namun hingga kini pelaku masih belum juga berhasil ditangkap.

Petrus, rekan kerja korban yang juga berprofesi satpam di Mesjid Agung Karimun mengaku kecewa dengan kinerja aparat kepolisian karena hampir setahun peristiwa memilukan tersebut terjadi namun pelaku belum juga tertangkap.

"Saya sebagai satu profesi dengan almarhum Safari sangat kecewa sekali dengan aparat penegak hukum yang belum juga menangkap pelaku pembunuhan," kata Petrus kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (19/4/2018).

Menurutnya, kasus semacam ini bukan sekali saja terjadi Karimun melainkan sudah beberapa kali, namun pihak kepolisian tidak juga mengungkap kasus tersebut.

"Kasus pembunuhan ini bukan baru sekali terjadi namun sudah berkali-kali, namun tidak juga polisi dapat mengungkap," katanya.

Ia juga mengatakan pelaku pembunuhan rekan seprofesinya itu sangat keji sekali. Pasalnya awal ingin mencuri kotak amal, terus membunuh di dalam Mesjid pada bulan puasa pulak kejadiannya.

"Harapan saya kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelakunya agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," pintanya.

Sementara itu Kapolres Karimun, AKBP Hengky Pramudya mengatakan sudah memerintahkan Kasat Reskrim untuk membentuk tim khusus dalam pengungkapan kasus ini.

"Namun tidak hanya terkait dengan tim ini saja melainkan saya wajibkan seluruh personil di Polres Karimun untuk mencari informasi tentang keberadaan pelaku, karena ini merupakan tanggung jawab kita," kata Hengky di ruangannya.

Ia juga mengatakan, kasus ini kurang lebih hampir setahun, upaya-upaya terus dilakukan guna mendapatkan informasi keberadaan pelaku.

"Kita sudah memegang DNA pelaku dan ada beberapa orang yang kita curigai. Namun setelah kita bawa ke Laboraturium belum juga ada kecocokan DNA pelaku," katanya Hengky.

"Dan tidak ada kasus yang kita tutup, tetap akan kita cari pelakunya apalagi kasus yang sampai menghilangkan nyawa orang lain," pungkasnya.

Editor: Yudha