Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Berasal dari Aceh

Pasien Tanpa Keluarga di RSUD Embung Fatimah Batam Ini Butuh Bantuan
Oleh : Yosri Nofriadi
Rabu | 18-04-2018 | 20:02 WIB
abdulrahman-terbaring-di-RSEF.jpg Honda-Batam
Ketiadaan keluarga membuat Abdulrahman, pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji butuh bantuan (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketiadaan keluarga membuat Abdulrahman, pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji butuh bantuan.

Kakek berusia 63 tahun itu telantar sejak 11 April 2018 lalu. Itu akibat kecelakaan yang dialaminya saat menumpang ojek di Nagoya, satu bulan yang lalu.

Tiga hari lalu, petugas medis RSUD sudah menyarankan kakek tersebut untuk pulang, namun dia tak bisa memenuhi permintaan pihak RSUD lantaran tak punya rumah dan keluarga yang merawatnya di Batam.

Dia pun tak bisa ke luar begitu saja tanpa tujuan, sebab harus melalui tahap pemulihan jika ke luar dari rumah sakit.

Saat mengunjungi tempat kakek tersebut dirawat di ruangan Anggrek, kamar 313 RSUD, kondisi sang kakek tersebut sangat memprihatinkan. Sebab beberapa hari belakangan ini kakek asal Aceh tersebut kehabisan stok pakaian.

"Tidak sanggup saya seperti ini. Malang betul nasib saya. Baju pun sudah tak ada lagi saya ini. Pengen mati saja lah kalau begini terus," ujar Abdulrahman, Rabu (18/4/2018).

Dengan suara terbata-bata Abdulrahman menceritakan, awal kecelakaan dia mengaku belum merasa sakit. Namun beberapa hari kemudian bahunya terasa sakit sampai dia susah bangun dari tempat tidur.

"Saya tinggal di kos-kosan Jodoh, saya tak bisa bangun lagi makanya diantar orang di sana ke sini," ujarnya.

Selama di RSUD, kakek peserta BPJS ini mengaku dilayani dengan baik oleh petugas medis hingga sakitnya berangsur membaik, sehingga disarankan untuk pulang. Namun persoalannya, kakek ini tidak punya keluarga di Batam.

"Kalaupun ke luar saya mau ke mana. Saya tak punya keluarga. Saya baru sebulan di Batam. Ke sini mau cari kerja," ujarnya.



Karena sakitnya telah membaik, menajemen RSUD memberikan keringanan kepada kakek tersebut. Dia hanya sebatas pasien yang menempati tempat tidur rumah sakit. Dia tidak mendapat perawatan medis lagi selain obat-obatan yang dibutuhkan untuk masa pemulihan.

"Saya pun tak bisa minta apa-apa. Kerena takut kena biaya," ujarnya lagi.

Abdulrahman mengaku tak bisa berbuat banyak. Itu karena nomor kontak keluarganya yang ada, hilang bersama ponselnya. "Saya sudah minta bantuan banyak orang untuk hubungi keluarga, tapi belum bisa," ujarnya.

Abdulrahman berharap, ada bantuan dari siapa saja agar dia memperoleh tempat pemulihan yang layak selain di rumah sakit tersebut. "Saya selalu berdoa semoga Allah memberikan bantuan kepada saya. Saya hanya butuh tempat tinggal untuk istrahat. Bosan saya tiap hari begini terbaring terus," ujarnya lagi.

Humas RSUD Embung Fatimah Batam, Novi, membenarkan adanya pasien yang tak memiliki keluarga tersebut. Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinsos Sosial (Dinsos) Kota Batam.

"Sudah sembuh sakitnya, hanya butuh pemulihan. Masalahnya dia tak punya rumah atau keluarga di sini. Jadi bingung juga kami," ujar Novi.

Editor: Udin