Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kurang Nikmat, Alasan Pria Indonesia Malas Pakai Kondom
Oleh : Redaksi
Jumat | 06-04-2018 | 12:18 WIB
kondom-merah.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Selain untuk mencegah kehamilan kondom juga bermanfaat untuk mencegah penyakit menular seksual termasuk HIV.

Namun meskipun begitu masih banyak pria di Indonesia yang enggan menggunakan kondom dengan berbagai alasan.

Menurut data BKKBN di tahun 2012 hanya 4,7 persen penduduk laki-laki Indonesia yang menggunakan alat kontrasepsi. Sedangkan yang menggunakan kondom hanya 2,5 persen dan pria yang tidak menggunakan alat kontrasepsi adalah 99,3 persen.

Berdasarkan survei global Durex 2016, ada beberapa alasan mengapa pria enggan pakai kondom. Antara lain karena dianggap mengurangi kenikmatan, tak alami, tak nyaman, dan juga bau.

Alasan ini juga ternyata menjadi alasan pria Indonesia malas pakai kondom. Namun sedikit berbeda dengan alasan pria pada umumnya di dunia, pria Indonesia punya alasan tertentu mengapa mereka tak mau pakai kondom.

"Pria tak mau pakai kondom karena merasa terlalu percaya diri," kata Pierre Frederick, Deputy GM Consumer Healthcare, DKT Indonesia saat acara Gentlemen's Secret di Jakarta, Kamis (5/4).

Pierre mengungkapkan bahwa pria yang merasa tak nyaman dan tak puas bercinta saat pakai kondom ini yakin kalau mereka tak bakal terkena penyakit seksual menular maupun HIV.

Adanya kepercayaan diri terhadap hal tersebut didasari karena mereka beranggapan tak berganti-ganti pasangan alias hanya berhubungan dengan satu pasangan saja.

Tak cuma terlalu yakin kalau mereka tak bakal terserang penyakit seksual, pria tak mau pakai kondom karena mereka yakin tak akan menghamili pasangannya.

"Mereka yakin karena mereka beranggapan akan 'buang' di luar jadinya aman," ucap Pierre.

"Tantangan terbesarnya adalah bagaimana cara kita mengubah perilaku dan cara berpikir laki-laki yang seperti itu," katanya.

"Karena faktanya yang trjadi justru adanya peningkatan infeksi serta angka kehamilan."

Sumber: CNNIndonesia.com
Editor: Gokli