Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korban Dicekik Terlebih Dahulu

Tiga Kali Disetubuhi, Indah Diperkosa Sopir Angkot di Bawah Ancaman Parang
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 22-03-2018 | 11:15 WIB
sopir-pemerkosa1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Tersangka sopir angkot pemerkosa penumpang (tak pakai baju) usai menjalani pengobatan di rumah sakit, bersama Tim Macan Polresta Barelang. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sopir angkutan umum di Batam yang sudah ditangkap Polisi akibat memperkosa penumpangnya, Indah (nama samaran), ternyata sangat sadis. Ternyata korban terlebih dahulu dicekik dan diancam pakai parang jika melawan.

Ini sesuai dengan pengakuan pelaku, Adefrid Yan Piter Miha alias Ivan (31) saat diinterogasi Tim Macan Polresta Barelang, pasca ditangkap.

"Saya ancam dia (korban) pakai parang yang saya bawa. Lehernya juga saya cekik karena melawan," ungkap pelaku, Kamis (22/3/2018) dini hari di Mapolresta Barelang.

Pelaku juga mengaku, pemerkosaan itu dilakukan di dalam angkotnya. "Saya habis minum alkohol. Dalam mobil hanya kami berdua," akunya.

Sebelumnya, Aksi bejat Adefrid Yan Piter Miha alias Ivan (31) memperkosa Indah (nama samaran-red), seorang perempuan yang diketahui salah seorang karyawan PT di kawasan Mukakuning, dilakukan di dua tempat yang berbeda.

Awalnya, pelaku memperkosa korban di jalur lambat dari Kepri Mall arah ke Polresta Barelang.

Setelah selesai di sana, pelaku membawa korban ke arah Ocarina, kemudian di tempat gelap mobilnya diberhentikan dan kembali melakukan aksi bejatnya.

"Seingat saya melakukannya dua kali pak. Pertama di jalan dekat Kepri Mall, kedua di dekat Ocarina. Mobil angkot saya berhentikan di pinggir jalan," ujar pelaku saat ditanyai BATAMTODAY.COM, Kamis (22/3/2018) subuh.

Indah pun sangat terpukul dan masih trauma atas kejadian yang menimpa dirinya. Saat ditanyai penyidik, korban bahkan membantah dua kali disetubuhi pelaku. "Tiga kali ia setubuhi saya," aku korban.

Di hadapan penyidik, korban banyak bermenung dan terlihat tidak fokus. Tampak jelas rasa trauma dengan kejadian yang tidak ia sangka sama sekali. Tidak itu saja, korban juga tampak sulit untuk berjalan karena menahan sakit pada selangkangannya.

Editor: Gokli