Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dirjen Imigrasi Indonesia dan Malaysia Kunjungi Penampungan Pencari Suaka di Bintan
Oleh : Roland Hasudungan Aritonang
Kamis | 22-03-2018 | 09:38 WIB
dirjen-kunjungi-penampungan.jpg Honda-Batam
Dirjen Imigrasi Indonesia dan Malaysia saat mengunjungi penampungan pencari suaka di komunity Host Bhadra Resort, Jalan Raya Gesek Km 25, Kelurahan Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (21/3/2018) (Foto: Roland Hasudungan Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Direktur Jenderal Imigrasi Indonesia melakukan kunjungan kerja bilateral bersama dengan Direktur Imigrasi Malaysia ke penampungan pengungsi dan pencari suaka di komunity Host Bhadra Resort, Jalan Raya Gesek Km 25, Kelurahan Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (21/3/2018).

Dirjen Imigrasi Indonesia, Ronni Frank Sompie, mengatakan tahun ini pihaknya bersepakat untuk mengadakan pertemuan bilateral untuk meningkatkan kerja sama antara Direktorat Imigrasi Indonesia dengan Dirjen Imigrasi Malaysia di Kota Batam.

Pertemuan itupun sudah dilaksanakan tadi pagi. Selain itu, juga sudah melihat bagaimana pelaksanaan penampungan para pengungsi dan pencari suaka di Tanjungpinang.

"Kunjungan ini berkaitan dengan rehearing, kemudian bagaimana kita memperkuat hubungan kerja sama di perbatasan dan bagaimana memudahkan Tenaga Kerja Indonesia yang memiliki kesalahan, ditampung di Malaysia. Sehingga nantinya dapat dikembalikan ke Indonesia," ujar Ronnie.



Menurutnya, dalam pertemuan itu, banyak sekali hal yang di perbincangkan, berkaitan dengan meningkatkan hubungan kerja sama, termasuk dalam latihan bersama serta saling tukar- menukar kunjungan para pejabat Imigrasi untuk belajar bagaimana penanganan kegiatan Imigrasi baik di Indonesia maupun di Malaysia.

"Bentuk kerja sama bilateral yang lain yakni bagaimana kita memudahkan pemulangan tenaga kerja bermasalah yang di Malaysia untuk segera dipulangkan ke Indonesia," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Imigrasi Malaysia, Dato' Seri H Musafir Bin H Ali, mengatakan dalam kunjungan kerja ini, pihaknya bersama Dirjen Imigrasi Indonesia membicarakan formula yang tentunya untuk memudahkan pemulangan TKIB di Malaysia.

"Mungkin seperti tidak ada pasport, dokumen ataupun kesalahan-kesalahan lain di bawah peraturan Imigrasi Malaysia," ujar Dato'



Sebagai contoh, katanya lagi, masih ada empat ribu TKIB, yang masih dalam urusan pemulangan. Untuk itu, disegerakan untuk pemulangannya, apalagi kebanyakan beragama Muslim. Caranya, pertama Imigrasi Malaysia akan menghubungi keluarga TKIB masing-masing dengan tujuan agar keluarganya mengirimkan biaya transportasi, baik itu melalui jalur udara maupun laut.

"Kita juga tadi bersepakat berbicara dengan Dubes, mereka bersama-sama dengan Imigrasi Malaysia dan berbincang untuk mempermudah mempercepatkan untuk lalu-laluan mereka, karena sekali lagi apabila berbicara dengan Dubes tentunya penyediaan dokumen. Sebab setengah dari mereka tidak memiliki dokumen yang lengkap," ungkapnya.

Selanjutnya pembicaraan kedua mengenai pengukuhan semangat jalinan kerja sama, terkait aspek latihan, kerja sama menangani perbatasan dan ini semua berlaku terkait kasus dalam hal perdagangan orang.

"Ini semua Alhamdulillah diperbicarakan, bukan hanya kami saja tetapi dalam satu hal yang besar seperti dengan Ketua Agency ataupun ketua pengarah Imigrasi di Asean ataupun ketua pengarah dan ini semua dilakukan karena semua paspor yang diurus oleh Imigrasi ini juga dibicarakan," katanya.



"Satu hal lagi yang kita lihat, dalam hal pengurusan dokumentasi-dokumentasi. Kenapa saya bicarakan seperti itu, karena kebanyakan yang mereka melakukan kesalahan tidak memiliki dokumentasi. Di Malaysia kita adakan program rehearing pengkajian semula, di mana mereka yang tidak lengkap dokumennya atau yang pasnya sudah telah telat tempo, tetapi ada syarat tertentu yang mereka layak kita beri hak untuk pemutihan. Caranya kita lakukan rehearing," pungkasnya.

Editor: Udin