Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bahas Waterfront City, Penjabat Wali Kota Tanjungpinang Gelar Silaturahmi Bersama Formatur
Oleh : Roland Hasudungan Aritonang
Senin | 19-03-2018 | 19:26 WIB
raja-ariza2.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Forum Masyarakat Teluk Kriting (Formatur) menggelar silaturahmi bersama Penjabat Wali Kota Tanjungpinang dan bersama Wakil Ketua I DPRD Kota Tanjungpinang (Foto: Roland Hasudungan Aritonang)

BATAMTODAY. COM, Tanjungpinang - Forum Masyarakat Teluk Kriting (Formatur) menggelar silaturahmi bersama Penjabat Wali Kota Tanjungpinang dan bersama Wakil Ketua I DPRD Kota Tanjungpinang dalam rangka membahas pembangunan visualisasi penataan kawasan Teluk Kriting (Waterfront City) di kawasan Teluk Kriting, di Restoran Pak Chopa, Jalan Usman Harun Tanjungpinang, Minggu (18/3/2018).

Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza, mengatakan pertemuan itu merupakan silaturahmi dengan tujuan untuk sama-sama bagaimana ke depan pihaknya bersama-sama dengan masyarakat Teluk Kriting ini bisa satu pendapat, sehingga masyarakat bisa ikut memberikan sumbangan saran bagaimana membangun Teluk Kriting tersebut.

"Supaya pembangunan cepat dilaksanakan dan dapat membantu perekonomian masyarakat Teluk Kriting," katanya.



Dalam pembangunan Waterfront City ini secara bertahap ada program yang disampaikan, semua dapat diatur dan dijalankan oleh Dinas Pekerjaan Umum.

"Jika dilihat masyarakat sangat mendukung dan masyarakat kita antusias," ucapnya.

Wakil Ketua I DPRD Kota Tanjungpinang, Ade Angga, mengatakan dirinya hadir ke tempat ini bukan sebagai Anggota Dewan, tetapi sebagai masyarakat Teluk Kriting yang juga berdampak dalam pembangunan di lingkungan tempat tinggalnya.

"Karena rumah saya persis di depan laut, tadi kami telah menyampaikan beberapa catatan, kita setuju pembangunan ini apalagi ini kepentingan untuk bersama," katanya.

Hanya saja Ade Angga meminta agara Pemerintah memperhatikan beberapa aspek dan dampak lingkungan agar dipelajari betul, jangan sampai wilayah Teluk Kriting yang terdapat banyak nelayan-nelayan tradisional ini menjadi kehilangan mata pencarian, selama proses pembangunan berlangsung.

"Terlebih dahulu meminta kepada pemerintah ada kejelasan status terhadap rumah-rumah yang terdapat di tepi laut. Kita ketahui, legalitas rumah-rumah di sini tidak bersurat. Jadi kita minta pemerintah membantu," paparnya.

Tidak hanya itu, pemerintah juga dapat membantu para nelayan seperti alat tangkap, pompong dan untuk istri-istri nelayan diberi pengetahuan terkait UMKM. Sebab Teluk kriting, buka hanya kawasan pesisir saja, namun kawasan darat termasuk di dalamnya.

"Seperti di wilayah Barat, sering terjadi banjir dan itu minta dicarikan solusi supaya tidak banjir lagi," ujarnya.



Dalam pembangunan Waterfront City ini, katanya lagi, ada beberapa pembangunan pusat kuliner dan wisata, serta beberapa pusat lainnya. Untuk itu dirinya meminta masyarakat Teluk Kriting dilibatkan.

"Targetnya tadi saya sudah bicara, kami menyarankan dibentuk tim perumusan supaya pemerintah dan masyarakat bisa melakukan pembangunan dengan baik dan masyarakat bisa mendapatkan kepastian. Sebab anggaran dari ABPD Provinsi Kepri cukup besar, dan secara bertahap tahun 2018 sebesar Rp33,2 miliar, tahun 2019 sebesar Rp81 miliar dan tahun 2020 sebesar Rp27 miliar," pungkasnya.

Editor: Udin