Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua DPR Nilai Ambon sebagai Kota Musik Dunia Kebanggaan Indonesia
Oleh : Irawan
Sabtu | 17-03-2018 | 17:14 WIB
bamsoest_ambon.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat diskusi 'Sinergi DPR RI, Pemerintah RI, Pemkot Ambon dan Wartawan Parlemen Menyukseskan Ambon sebagai Kota Musik Dunia'

BATAMTODAY.COM, Ambon - Lagu 'Sibu-Sibu' mengalun merdu mengiringi kedatangan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) di Lapangan Udara Pattimura Ambon, Sabtu (17/3/2018).

Angin 'Kota Ambon Manise' pagi itu bertiup sepoi-sepoi menyambut hangat kehadiran Bamsoet, seperti makna sibu-sibu yang berarti sepoi-sepoi.

Tiada kata hari libur bagi Bamsoet. Ditengah kesibukan sehari-hari sebagai Ketua DPR, diakhir pekan pun masih banyak kegiatan yang harus dihadiri. Sabtu (17/3/2018) pagi ini, Bamsoet menghadiri acara 'Sinergi DPR RI, Pemerintah RI, Pemkot Ambon dan Wartawan Parlemen Menyukseskan Ambon sebagai Kota Musik Dunia', di Kota Ambon.

"Ini konsekwensi jabatan saya sebagai Ketua DPR. Setiap hari, sejak saya bangun tidur hingga mau tidur lagi, sudah tersusun jadwal kegiatan yang harus saya hadiri. Sabtu-Minggu pun kerap banyak acara yang harus saya hadiri. Buat saya itu bukan beban. Saya happy menjalani apa yang menjadi tugas dan amanah saya sebagai ketua DPR," papar Bamsoet.

Politisi Partai Golkar ini hadir ke Kota Ambon untuk menyukseskan Ambon sebagai Kota Musik Dunia. Bamsoet berjanji DPR akan memberikan dukungan baik dari segi legislasi, anggaran, maupun menjembatani koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

"DPR sangat siap membantu dalam segi apapun. Saya minta Pemkot Ambon dan Pemprov Maluku segera mengirimkan dokumen terkait agar DPR bisa merumuskan langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk mensukseskan Ambon sebagai Kota Musik Dunia" ujar Bamsoet.

Bamsoet menjelaskan, DPR melalui pelaksanaan fungsi legislasi, telah menyepakati untuk memasukan RUU tentang Permusikan ke dalam Prolegnas 2015-2019.

Hal ini didasari argumentasi bahwa musik adalah salah satu aset bangsa yang beranjak dari akar budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.

"Keragaman musik dan kreativitas dari para pelaku musik merupakan suatu potensi ekonomi bagi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Sebab itu, pembahasan RUU tentang Permusikan diharapkan dapat menjadi satu kepastian regulasi yang jelas dan spesifik terkait dengan musik," tutur Bamsoet.

Bamsoet menilai potensi masyarakat Ambon terhadap seni sangat besar. Tak heran jika Ambon adalah kota yang kaya dengan penyanyi dan musisi.

"Ambon Manise yang berarti Ambon yang manis dan cantik, bukan hanya sekadar slogan saja. Saya sudah buktikan pagi ini. Begitu sampai di Bandara Pattimura, kita sudah disuguhkan penampilan musisi dengan musik yang sangat indah," ujar Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR ini berharap masyarakat Ambon dan para pelaku musik selalu aktif memberikan dukungan serta masukan kepada Pemkot Ambon, Pemprov Maluku, maupun pemerintah pusat dan DPR. Dialog, public hearing maupun penyelenggaraan berbagai event sangat diperlukan.

"Kerjasama semua pihak adalah kunci utama menyukseskan berbagai program kerja menuju Ambon Kota Musik Dunia. Melalui kerjasama yang baik dan didukung rekan-rekan media, saya yakin sebentar lagi akan terwujud harapan kita semua. Ambon Kota Musik Dunia, bukan hanya kebanggaan masyarakat Ambon, tetapi juga menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia," pungkas Bamsoet.

Diakhir acara Bamsoet tak lupa melantukan dua bait pantun. "Menonton bola duduk di balkon, Makan roti minum teh tarik, Saya sengaja datang ke Ambon, Kota indah sangat menarik."

Satu pantun lagi dari Bamsoet, "Sarang lebah gantung di pohon, Boleh dilihat jangan diusik, Beramai-ramai datang ke Ambon, Nikmati Ambon kota musik dunia yang asyik," tutur Bamsoet disambut tepuk tangan hadirin.

Dikesempatan yang sama Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Kemenpar Hariyanto menambahkan, dari segi pemasaran, Kemenpar terus mendukung berbagai kegiatan atau festival yang ada di Provinsi Maluku salah satunya Kota Ambon. Seperti Festival Teluk Ambon, Pesta Rakyat Banda, Festival Budaya Banda, Festival Musik Jalur Rempah.

Tahun 2018 sendiri ditargetkan kunjungan wisatawan mencapai 25.000 wisatawan mancanegara (wisman) dan 150 ribu wisatawan nusantara (wisnus).

“Serta perlu inovasi istimewa termasuk agenda musik dunia di Ambon. Perlu perhatian serius Bekraf dan Kemenpar. Diharapkan Java Jazz tahun depan (2019) dapat terlaksana di Kota Ambon tidak di Jakarta terus. Agenda musik internasional tersebut selayaknya digelar di destinasi pariwisata sekitar Ambon,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hariyanto mengatakan, Kemenpar akan mendukung dan memaksimalkan serta mempromosikan Ambon baik destinasi maupun lewat Calendar of Event.

Sebab, warga Ambon bukan saja memiliki DNA bermusik saja. Tetapi juga memiliki sebagai daerah dengan indeks kebahagiaan tertinggi di Indonesia (BPS) dimana itu selaras dengan pariwisata.

“Kerjasama pentahelix yang meliputi 5 unsur itu tidak bisa diremehkan. Yakni Academician, Business, Community, Government, dan Media. Kelimanya harus tampil dalam satu barisan, satu tujuan, memajukan pariwisata di Provinsi Maluku khusunya kota Ambon, dengan konsep pentahelix," ujar Hariyanto.

Editor: Dardani