Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dialog Interaktif dengan Gubernur

Mahasiswa Ajukan Sejumlah Pertanyaan Ini ke Nurdin Basirun
Oleh : Charles Sitompul
Jumat | 09-03-2018 | 19:27 WIB
dialog-interaktif-dengan-mahasiswa.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Nurdin Basirun menggelar Dialog Interaktif dengan Aliansi Mahasiswa Kepri, dengan tema "Refleski 2 Tahun masa Kepemimpinan Gubernur Provinsi Kepri"(Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Nurdin Basirun menggelar Dialog Interaktif dengan Aliansi Mahasiswa Kepri, dengan tema "Refleski 2 Tahun masa Kepemimpinan Gubernur Provinsi Kepri". Dialog ini digelar guna merefleksi kinerjanya selama 2 tahun memimpin Kepri.

Dialog yang berlangsung di Gedung Daerah itu dihadiri puluhan mahasiswa, serta sejumlah Kepala Organisasi Pemerintahan Daerah, di Gedung Daerah, Kamis (8/3/2018) malam.

Pada pertemuan itu, sejumlah mahasiswa mempertanyakan belum meratanya penyerapan dana APBD khususnya bidang Pendidikan yang dialokasikan 20 persen setiap tahunnya, serta tidak transparannya pembagian bantuan belajar, pembangunan sarana, prasarana, penyebaran guru, sampai pada rendahnya indeks kepuasan masyarakat terhadap capaian kinerja pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan.

Atas pertanyaan itu, Nurdin Basirun menimpali, bahwa peningkatakan pendidikan menjadi sektor utama di sejumlah negara, demikian juga di Provinsi Kepri. Pemerintah Provinsi Kepri, tambah Nurdin, telah mengalokasikan 26 persen alokasi APBD setiap tahun untuk meningkatkan pendidikan di Kepri.

Pada 2017, serapan dana APBD di pendidikan Provinsi Kepri telah mencapai 96 persen dan sebaran dana pendidikan dilaksanakan sesuai dengan pengajuan yang dilakukan kabupaten/kota di Kepri.

Kemudian menanggapi pertanyaan mahasiswa mengenai minimnya guru di Anambas akibat sarana dan prasarana juga sangat minim, diakui Nurdin, permasalahan penyebaran guru di Kepri memang agak 'pelik'.

"Bahkan bukan hanya guru, banyak ASN/PNS di Anambas pun ingin pindah dari sana, dan hal tersebut didukung Kepala Daerahnya. Padahal Anambas sendiri kekurangan pegawai, dan hal ini memang sangat kita sesalkan," ujar Nurdin.

Selain masalah pendidikan, menjawab pertanyaan mahasisa tentang lemahnya pertumbuhan ekonomi dan belum meratanya pembangunan sarana prasaran Infrastruktur di Kepri dan menurunnya indeks kepuasan masyarakat, Nurdin mengatakan, keberlangsungan hidup Provinsi Kepri didongkrak oleh pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota. Sehingga, jika investasi di sejumlah kabupaten/kota baik, maka kondisi ekonomi di Kepri akan semakin baik.

Nurdin menceritakan, Presiden juga mengharapkan pertumbuhan ekonomi Nasional berada pada 7 persen, untuk itu Provinsi Kepri juga sedang berupaya agar mencapai harapan Presiden tersebut.

"Pada 2015, merupakan masa transisi dari kepemimpinan yang lama, untuk itu pemerintah dan OPD terkait, saat ini akan terus berupaya melanjutkan program Kepala Daerah selanjutnya," ujar Nurdin.

Kepada mahasiswa, Nurdin Basirun mengatakan, agar pemuda sebagai generasi penerus dapat berperan dalam pembangunan Kepri dan dengan potensi yang dimiliki harus mampu bersaing dalam segala bidang.

Selain harus memiliki integritas, setiap pemuda juga diharapkan harus mampu menunjukkan kemampuannya di masing-masing bidang, sehingga sebagai bekal berharga untuk membangun Kepri ke depan.

"Syaratnya adalah kemauan dari diri sendiri, percaya diri dibutuhkan, semua orang akan yakin dengan kemampuan yang dimiliki untuk bermanfaat dalam membangun Kepri," kata Nurdin.

Nurdin juga berharap, dialog interaktif seperti ini dapat terus dilakukan ke depan. Hal ini sebagai bentuk dari terjalinnya komunikasi dari pemerintah dengan masyarakat.

"Karena mahasiswa juga merupakan perpanjangan tangan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya dan dijadikan masukan berharga bagi pembangunan di Kepri," lanjut Nurdin.

Editor: Udin