Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Paslon Syahrul-Rahma Berjanji Wujudkan Sekolah Gratis di Tanjungpinang
Oleh : Habibi
Jum\'at | 09-03-2018 | 15:50 WIB
sabar-tanjungunggat1.jpg Honda-Batam
Paslon Syahrul-Rahma kampanye di Kelurahan Tanjung Unggat Tanjungpinang. (Foto: Habibi)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang sudah gerah dengan janji-janji para calon pemimpin yang ingin maju ke Pemilihan Kepala Daerah. Salah satu janji yang tidak kunjung ditepati adalah sekolah gratis.

Hal ini belum dapat direalisasikan oleh pemimpin yang terpilih. Setiap masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya, masih juga harus membayar uang seragam yang jumlahnya ratusan ribu rupiah.

Alidan, warga Kelurahan Tanjung Unggat kepada Pasangan Calon (Paslon) nomor 1, Syahrul dan Rahma saat kampanye di Tanjung Unggat, Jumat (9/3/2018). Menurut Alidan, sekolah gratis hingga saat ini masih sebuah pepesan kosong belaka.

"Sejak dulu sampai sekarang belum ada realisasinya, apa Pak Syahrul dan Bu Rahma benar-benar berjanji sekolah nanti gratis," tanya Alidan kepada pasangan Syahrul-Rahma bersama rakyat (Sabar).

Terkait masalah ini, Syahrul langsung menjawab pertanyaan dari Alidan tersebut. Menurut Syahrul, memang saat ini yang gratis masih formulir saja, sementara untuk seragam belum dapat digratiskan.

"Nanti jika memang Sabar terpilih, kita realisasikan. Bagi masyarakat tidak mampu, kita akan gratiskan seragam sampai kaus kakinya," jawab Syahrul.

Tim Syahrul-Rahma mengaku telah menghitung biaya seragam tersebut. Dia mengatakan, untuk data sementara, pemerintah hanya butuh menggelontorkan dana sebesar Rp 5,3 miliar saja untuk merealisasikan gratis seragam sekolah ini.

"Ini kita kalkulasikan harga seragam dengan data jumlah keluarga yang tidak mampu dan memiliki anak usia sekolah. Yang kita butuhkan Rp 5,3 M dnan Insyaallah ini akan kita realisasikan kalau kita terpilih," kata Syahrul.

Terkait kenapa program ini tidak dilakukan pada saat dia menjadi Wakil, Syahrul tidak mau menjawab. Pasalnya, posisi dia hanya sebagai wakil saja.

"Kalau nanti kita terpilih, kita pengambil kebijakan, insyaallah program ini jalan," kata Syahrul.

Editor: Yudha