Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

CASN yang Diusulkan Pemko Tanjungpinang 600, Kekurangan Guru Saja Capai 562 Orang
Oleh : Habibie Khasim
Kamis | 08-03-2018 | 09:26 WIB
ilustrasi-guru1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi guru (Sumber foto: TheTanjungpuraTimes)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tanjungpinang, Tengku Dahlan, belum lama ini, mengatakan bahwa Pemko meminta kuota penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) sebanyak 600 orang.

Ini untuk ditempatkan di berbagai sektor, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan. Tapi ternyata usulan tersebut jauh dari kata cukup, pasalnya untuk guru saja Kota Tanjungpinang kekurangan sekitar 562 orang.

Kepala Disdik Tanjungpinang, Huzaifa Dadang Abdul Gani, menuturkan, jumlah ini mencakup kebutuhan sejak 2017 hingga 2018 saja. Sementara penambahan jumlah guru yang dibutuhkan akan menyusul di tahun 2019 mendatang.

Dadang juga menjelaskan, jumlah guru tersebut meliputi kebutuhan guru di tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanjungpinang.

"Mayoritas kita butuhnya guru SD. Kami sudah tiga kali mengajukan permintaan guru ini ke pusat, tapi sampai sekarang tidak ada kabar gembira terkait itu," tutur Dadang saat dihubungi, Rabu (7/3/2018).

Dadang menyadari, pemenuhan kebutuhan guru tidak akan sesuai dengan jumlah yang telah diajukan. Itu tidak masalah, kata dia, hanya saja Pemko Tanjungpinang meminta kejelasan dari Pemerintah Pusat tentang apakah permintaan Disdik Tanjungpinang ini dapat diakomodir pada penerimaan CASN nantinya.

"Kabar mengenai pengangkatan maupun arahan untuk pembukaan lowongan, belum saya terima, bahkan sampai dengan 2018 ini. Kita tidak masalah jumlahnya tidak seperti yang kita minta, tapi diharapkan ada kejelasan, karena ini cukup urgent," tuturnya.

Sementara kebutuhan guru di Tanjungpinang yang mencapai ratusan guru ini, tidak lain karena berakhirnya masa kerja para guru.

"Rata-rata yang diangkat pas instruksi Presiden dulu itu sudah pada mau pensiun. Ada yang sudah pensiun di 2017 lalu dan menyusul di 2018 ini. Makanya, kita minta tolong Pemerintah Pusat segera memberikan kabar baik," tuturnya.

Editor: Udin