Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diary Pelanggan Kedai Kopi Johny (Bagian-1)

Sensansi Kedai Kopi Bang Hotman
Oleh : Redaksi
Sabtu | 24-02-2018 | 17:26 WIB
kedaikopi-jonny-ok.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Bang Hotman saat menerima kunjungan PUAN (Perempuan PAN) DKI. (Foto: Dee)

SIAPA yang tak kenal dengan Bang Hotman? Ah, tak perlulah mengenalkan lagi pengacara yang satu ini. Lemari mbah Google, bahkan brankas Youtube pun dah penuh dengan file tokoh sensasional asal Medan ini. Tapi, ada sensasi lain dari Bang Hotman. Apa itu? Berikut diary pelanggan setia Kedai Kopi Johny, Dee.

Hari I - 10 Februari 2018.

Pukul 05.00 WIB, ini hari pertama kali saya mampir ke Kedai Kopi Johny. satu per satu mobil mulai merapat ke area parkir.

Bahkan, sejak dini hari tadi, mobil-mobil itu sudah merapat. Iseng saya tanya ke pelayan kedai, dari mana mereka datang?

Dijawab, mereka datang dari berbagai daerah, bu. Ada yang dari Karawang, Solo, Sukabumi, bahkan ada yang dari Singkawang dan Bangka. Masya Allah, luar biasa! Begitu dasyat rupanya pesona kedai kopi yang sederhana itu. Ada apa sesungguhnya di balik Kedai Kopi Johny ini? Ada apa gerangan?

Pukul 06.00 lebih dikit, meluncurlah sebuah Lamborghini orange dengan nopol mentereng B 777 HPH, lalu berhenti tepat di depan pintu masuk Kedai Kopi Jonny. Disusul kemudian 5 mobil Lamborghini lain warna merah, putih, hijau, silver dan dark grey. BTW, ini mobil atau balon yak...he he. Kemudian, bersusulan mobil-mobil lain dan parkir berjejer.

Wah, ini pemandangan yang sangat tidak biasa untuk saya he he... Maklum, sejak tinggal di Batam penampakan Lexus saja sudah paling top deh. Bingung lagi deh saya, ada apa sih ini? Kopi apa gerangan yang bisa menarik para pemilik mobil-mobil mewah itu. Apa mungkin kopinya disajikannya dengan cangkir emas? He he...

Baru menginjakkan kaki radius sekitar 20 meter dari area parkir, sudah banyak banget kamera dan wartawan dari berbagai media. Wah, makin bingung lagi deh saya. Semakin saya mendekat makin banyak pemandangan-pemandangan yang tak pernah saya dapati di kedai kopi manapun sebelumnya.

Di sini saya ada pengacara kondang, terkenal, termahal dan terkaya seantero nusantara Dr. Hotman Paris Hutapea SH MH. Rupanya, yang tadi konvoi Lamborghini dan parkir berbarengan itu ada sosok sosialita Raffi dan Nagita.

Kemudian para pengemudi Lamborghini tersebut sedang asyik berbincang-bincang sambil ngopi di tengah hiruk pikuk hilir mudik para pengunjung lain, pelayan bahkan. pengamen.

Para sosialita yang cantik-cantik itu pun dikelilingi oleh para pemburu berita. Mereka tanpa canggung dan terlihat sangat nyaman. Meskipun banyak para pengunjung meminta foto selfie, mereka tampak ramah melayani. Bahkan sempat berbincang-bincang layaknya teman. Wow, ini bukan pemandangan biasa kedai kopi sederhana.

Setelah sesi wawancara selesai, para artis dan sosialita pulang pun balik kanan. Tinggal bapak pengacara kondang itu yang masih duduk kongkow-kongkow dengan teman-temannya. Sesaat kemudian, tampak beberapa orang datang mendekatnya. Loh ada apa gerangan?

Oooh ternyata mereka mempunyai kasus hukum yang tak kunjung selesai. Di kedai kopi sederhana ini ternyata, Bang Hotman menggelar LBH Kopi Jonny Gratis. Rrrruar biasa. Top banget deh!

Satu-satunya LBH Kedai Kopi yang buka sejak subuh dan dikunjungi orang-orang dari berbagai daerah, bahkan rela menganteri hanya Kedai Kopi Johny ini. Masyarakat yang berkonsultasi itu berharap mendapat kejelasan tentang kasus hukum mereka yang berlarut-larut terkatung2 tanpa kejelasan…

Ternyata...

Itulah rupanya 'sensasi' Kopi Kopi Johny yang sederhana, bahkan agak kotor jika dibandingkan dengan Starbuck he he.. LBH gratis dari Bang Hotman plus bonus jumpa artis, pejabat, sosialita dan cewek-cewek cantik yang ramah melayani foto selfie itu adalah cara berbagi untuk masyarakat gaya pengacara bertabur emas berlian di tubuhnya itu.

Di Kedai Kopi Jonny tercermin 'Kebhinekaan' sesungguhnya. Sesenjangan ekonomi yang mencolok bukan menjadi ganjalan untuk tidak membina kebersamaan. Perbedaan ras dan agama juga tidak menjadi alasan untuk tidak menolong dan memberikan solusi atas kesulitan antar sesama. Keberagaman status sosial dan ekonomi bukan juga suatu yang 'haram' untuk bercengkrama. ngopi bareng di tempat yang sama.

Kebhinekaan itu rupanya ada di Kedai Kopi Johny.

Editor: Dardani