Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hanya Dua Minggu, Korban Pelecehan di Jatim Capai 106 Anak
Oleh : Redaksi
Sabtu | 24-02-2018 | 09:14 WIB
korban-seksual.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi (tuti61/Pixabay)

BATAMTODAY.COM, Surabaya - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) beserta jajaran dalam kurung waktu dua minggu ini berhasil mengungkap tindak pidana pelecehan seksual yang memakan korban hingga 106 anak. Ironisnya, sebagian besar kasus yang terungkap belakangan terjadi di lingkungan sekolah dan dilakukan oleh oknum guru.

Dari data yang dimiliki Polda Jatim, kasus ini terjadi di Kabupaten Situbondo, yang dilakukan oleh oknum guru berinisial JM mencabuli sembilan siswa Kelas I dan II sebuah sekolah dasar di daerah setempat. Sementara di Kabupaten Jombang, oknum guru berinisial EA di SMP Negeri 6 diduga mencabuli 27 siswinya.

Sedangkan yang terakhir di Kota Surabaya, oknum guru di sebuah SDIT berinisial MSH disangka mencabuli sedikitnya 65 siswanya sendiri. Di sekolah itu, MHS jadi wali kelas. Di luar lingkungan sekolah, seorang kakek berinisial ABD di Rungkut, Surabaya, mencabuli lima bocah tetangganya sendiri. Empat kasus itu diungkap Kepolisian pada Februari ini.

"Coba sekarang jumlahkan, lebih dari seratus korban hanya dalam kurun waktu dua minggu," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (23/2).

Dari rentetan kejadian itu, para orang tua diharapkan lebih meningkatkan perhatiannya kepada anak mereka. Sebab, banyak oknum tidak bertanggung jawab yang mengintai untuk melampiaskan hasrat seksual menyimpangnya. "Komunikasilah dengan anak," katanya.

Dia menegaskan, semua yang telah terjadi menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak, tidak hanya Kepolisian. Mengantisipasi kejadian serupa, lebih baik daripada mengungkap kejadian serupa yang sudah terjadi. "Karena kasus-kasus seperti ini merusak masa depan generasi bangsa," ucapnya.

Sementara itu terkait kasus pelecehan seksual ini, Polda Jawa Timur juga menerjunkan tim psikologi untuk melakukan penyembuhan trauma kepada 40 siswa yang menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh tersangka MSH (27), warga Surabaya, Jawa Timur.

"Jadi kami sudah terjunkan tim psikologi untuk melaksanakan konseling terhadap kasus pelecehan seksual yg dilakukan kepada beberapa siswa," ujarnya.

Sedikitnya ada 40 siswa yang sudah dilakukan konseling di lokasi sekolahan para korban. Maksud dan tujuan kegiatan tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi psikologis korban saksi dan trauma healing.

Sementara tim psikologi sendiri melibatkan Tim Psikolog PPT Jawa Timur dan Reskrimum Kanit Renata (Remaja Anak dan Wanita). Di luar itu, polisi juga telah melakukan visum terhadap para korban guna memperkuat bukti.

Pemeriksaan dilakukan secara berkelanjutan mengingat jumlah korban mencapai 65 orang. "Bukan hanya korban, tapi para saksi dari orang tua dan guru juga kita mintai ketarangan," ucapnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Udin