Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Driver Transportasi Online dan Konvensional Harus Ikut Menjaga Keamanan Batam
Oleh : Nando Sirait
Jum\'at | 23-02-2018 | 11:26 WIB
ojek-2.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kapolsek Batam Kota, Kompol Firdaus saat menenangkan massa driver ojek online dan pangkalan yang sempat bentrok di depan Mega Mall, Batam Center. (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakapolresta Barelang, AKBP Mudji Supriyadi mengingatkan semua elemen masyarakat, termasuk driver tranportasi online dan konvensional perlu menjaga aga Kota Batam tetap kondusif.

Pernyataan ini disampaikan menyusul terjadinya bentrok antara driver ojek online dan pangkalan di depan Mega Mall, Batam Center pada Kamis (22/2/2018). Ia juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Kalau masih begini terus bagaimana pariwisata kita mau dikembangkan, antara sesama tukang ojek juga saling serang di lokasi perbelanjaan. Hanya akan buat takut wisatawan," kata Mudji, Kamis malam.

Adapun bentrok antara sesama driver ojek itu, bermula dari aksi konvoi yang dilakukan puluhan driver ojek online. Para driver ojek online ini, berkumpul di Dataran Engku Putri sebelum terlibat aksi pemukulan terhadap beberapa orang driver ojek pangkalan yang biasa mangkal di depan Mega Mall Batam Center.

"Mereka yang duluan pak, kita lakukan hal ini karena mereka duluan yang aniaya kawan kami pas lagi dapat orderan Go-food," ujar salah seorang driver ojek online saat Kapolsek Batam Kota, Kompol Firdaus mendatangi kerumunan massa guna mediasi.

Adanya aksi konvoi yang dilakukan para driver gojek online tersebut, diduga merupakan aksi solidaritas terhadap tindakan penganiayaan yang dilakukan terhadap rekan mereka oleh salah satu driver ojek pangkalan.

Guna mengantisipasi adanya serangan balasan kembali, petugas kepolisian dari Mapolresta Barelang diturunkan guna membantu personil Polsek Batam Kota dengan bersenjata lengkap.

Wakapolres Barelang juga membenarkan aksi solidaritas yang dilakukan oleh para driver online ini. "Ia ini memang aksi solidaritas mereka, tetapi satu orang terduga pelaku penganiayaan itu sudah kami amankan," ungkap Mudji.

Ia juga mengapresiasi tindakan cepat yang diambil oleh petugas kepolisian, guna menghindari adanya bentrokan yang lebih besar. selain itu, adanya peristiwa ini sendiri dipicu adanya kesalahpahaman antara driver ojek pangkalan dengan driver ojek online.

Selaku pejabat kepolisian, ia sendiri meminta agar pihak Pemerintah Kota Batam dan juga Pemerintah Provinsi Kepri segera mengambil tindakan. Ia mendesak agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, dan hanya akan merugikan kedua belah pihak.

"Kami tegaskan sekali lagi, polisi tu bukan pengambil keputusan peran kami hanya menjaga agar kedua belah pihak ini tidak salng bertikai. Namun apabila ada yang membuat keributan, maka akan langsung kami ambil tindakan tanpa kompromi. Saat ini Pemerintah harus bertindak cepat dalam mencari jalan keluarnya," demikian AKBP Mudji Supriyadi.

Editor: Gokli