Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anak Penderita Gizi Buruk Banyak Ditemukan di Karimun
Oleh : Wandy
Kamis | 22-02-2018 | 11:02 WIB
rachmadi-8.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kasus anak penderita gizi buruk banyak ditemukan di Karimun. Mereka tersebar di Kecamatan Moro, Kecamatan Kundur dan Kecamatan Karimun.

Dinas Kesehatan Karimun akan melakukan kunjungan dari rumah ke rumah untuk mengetahui penderita gizi buruk. Ditargetkan sepanjang tahun 2018 ini, 80 persen dari seluruh rumah di Kabupaten Karimun telah dikunjungi.

"Kenapa agak lebih banyak ditemukan gizi buruk? Karena kita melakukan kunjungan ke rumah-rumah. Tahun 2018 ini, 80 persen sudah harus kita kunjungi untuk mengetahui data penyakit di masyarakat termasuk gizi buruk. Semakin cepat tertolong maka akan semakin baik," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi, Kamis (22/2/2018).

Menurutnya, selama ini masyarakat menganggap remeh gizi buruk dan menilai sebagai hal yang biasa. Namun setelah adanya kasus puluhan anak suku Asmat di Papua meninggal akibat gizi buruk, mata masyarakat menjadi terbuka.

"Bapak Bupati juga telah memberikan surat imbauan ke Camat, Lurah, Posyandu dan Puskesmas untuk sam-sama memantau gizi buruk ini," ujarnya.

Penyebab anak mengalami gizi buruk, diantaranya kemiskinan, penyakit lain yang diderita oleh si anak sehingga mengganggu asupan makanannya serta salahnya pola asuh orangtua tentang pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan hingga dua tahun kepada anak.

Seperti yang dialami anak penderita gizi buruk asal Moro. Di mana anak tersebut diketahui mengalami kelumpuhan pada otaknya, sehingga membuat kurang asupan makanan yang menjadikannya rentan terhadap gizi buruk.

"Dari Moro agak berat karena adanya kelumpuhan di otak anak tersebut, dan sudah beberapa kali dirawat, yang di Tanjungbatu dan Kolong juga masih dirawat, untuk di Karimun rata-rata sudah ditangani medis," papar Rachmadi.

Rachmadi juga mengimbau seluruh masyarakat Karimun untuk dapat berpartisipasi dalam penanganan kasus gizi buruk. "Jika ditemukan maka bisa dilaporkan kepada kami (Dinkes Karimun)," tutupnya.

Editor: Gokli