Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dapat Gelar Alam Sati, Nurdin Pulang Kampung ke Agam dan Beri Bantuan ke Masjid
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 20-02-2018 | 18:14 WIB
nurdin-saat-di-kabupaten-agam-sumbar.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Gelar Alam Sati dari masyarakat Candung, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, disebut pulang kampung dan memberi bantuan pembangunan Masjid Canduang Agam Ranah Minang (Foto:ist)

BATAMTODAY.COM, Agam - Mendapat Gelar Alam Sati dari masyarakat Candung Agam, Sumatra Barat, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, disebut pulang kampung dan memberi bantuan pembangunan Masjid Canduang Agam Ranah Minang.

Nurdin yang berkunjung ke Ranah Minang, Jumat (15/2/2018) lalu itu, disambut antusias para tokoh adat Nagari Candung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

"Hari itu Gubernur Kepri bukan datang bertamu, tapi pulang kampung ke Ranah Minang," ungkap Dai, seorang tokoh, di Masjid Al Khaira, Candung, Kabupaten Agam.

Dai mengingatkan kilas balik sekitar delapan tahun lalu. Saat itu, tepatnya 17 Juli 2010, Nurdin Basirun yang sedang menjabat sebagai Bupati Karimun mendapat anugerah gelar adat Datuak Alam Sati. Jadi ketika Nurdin hadir di Candung, dia sedang pulang kampung.

Nurdin berterima kasih atas sambutan masyarakat Nagari Candung. Kehadirannya juga untuk mempererat silaturahmi dengan masyarakat Minang.



Bagi Nurdin, silaturahmi akan membawa pada keberkahan. Apalagi karakter islami begitu tampak pada masyarakat Nagari Candung.

"Karakter yang kuat ini harus kita ikuti. Manusia-manusia beriman, berbudi luhur," kata Nurdin.

Nurdin tidak banyak memberi sambutan. Usai memberi bantuan pribadi untuk pembangunan Masjid, mantan Bupati Karimun dua periode ini tampak lebih banyak bercengkrama dengan masyarakat di tengah suasana yang masih berkabut.

Nurdin pun menyampaikan untuk bersama-sama mendoakan H TS Arif Fadillah, yang pada 15 Februari berusia 52 tahun.

Nurdin berbual lepas dengan masyarakat. Seperti orang yang sudah lama tak balik kampung. Disuguhi pisang goreng dan pulut, Nurdin menikmati silaturahmi pagi itu. Ditemani pula segelas teh dan secangkir kopi. Silaturahmi itu pun semakin hangat.

Editor: Udin