Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Barongsai Mulai Membudaya dan Membaur di Singkep
Oleh : Nur Jali
Minggu | 18-02-2018 | 13:00 WIB
barongsingkep1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Tradisi Barongsai di Pulau Singkep Kabupaten Lingga semakin membudaya (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Tradisi Barongsai atau Tarian Naga yang mulai diaktifkan lagi dua tahun ini di Pulau Singkep Kabupaten Lingga. Kini Barongsai semakin membudaya dan membaur ke masyarakat, khususnya lau Singkep khususnya yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Lingga.

Tradisi buang sial yang identik dengan petasan dan angpao (amplop berisi uang) ini selain dijadikan suatu tradisi wajib bagi rumah-rumah etnis tionghua, penampilan tarian naga ini juga mampu menarik perhatian masyarakat pulau Singkep khususnya. Aksi barongsai yang meliuk-liuk dan meloncat selalu menjadi tontonan warga dari rumah kerumah.

"Anak saya kalau lihat Barongsai, lagi nangis bisa diam karena suka," kata Ria salah satu warga tempatan yang mengaku sangat menanti penampilan barongsai ini, Minggu (18/2/2018),

Perayaan Imlek tahun ini seakan tidak meriah jika Barongsai tidak disajikan dan bertamu kerumah-rumah etnis tionghua, hal ini menjadi icon tersendiri sebagai ciri khas perayaan Imlek sejak tahun 2000 an. Kelenteng Cetya Dharma Ratna Dabo Singkep adalah awal mula lahirnya seni tari barongsai yang membudaya di Dabosingkep.

Aden salah satu mantan pemain barongsai mengatakan setiap tahunnya anak-anak muda etnis tionghua selalu berlatih untuk memerankan duplikat naga yang berukuran besar, dengan teknik kung fu yang dibutuhkan skil dan fisik yang khusus. " Ada kebanggan bisa memainkan barongsai, selain ini budaya nenek moyang kita, kami juga dilatih keterampilan khusus untuk menggerakkan duplikat naga," ujarnya.

Menurutnya filosofi barongsai sendiri sudah menjadi suatu kebudayaan yang semakin tahun semakin berkembang, seiring banyaknya permintaan masyarakat untuk memainkan barongsai sebagai tradisi atau budaya untuk buang sial atau pengusir roh jahat dirumah-rumah disaat perayaan Imlek.

Setiap tahun ada ratusan rumah yang disinggahi para pemain barongsai ini, dan angpau yang didapat juga tidak sedikit. Angpao yang diterima selain dibagikan kepada pemain juga disimpan ke kas kelenteng untuk pengembangan barongsai itu sendiri.

Tampilan barongsai saat ini tidak saja hadir saat imlek, namun beberapa perayaan ceremonial seperti peresmian toko, tempat usaha hingga acara-acara pemerintah saat ini mulai banyak mengundang barongsai untuk ditampilkan dalam setiap kegiatan-kegiatan tersebut sebagai penghibur bagi tamu yang datang.

Barongsai biasanya beraksi dari rumah kerumah etnis tionghua dimulai dari sejak awal perayaan Imlek hingga berakhir di minggu Cap Gomeh atau akhir dari perayaan Imlek.

Editor: Surya