Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Empat Partai Pendatang Baru Peserta Pemilu 2019
Oleh : Redaksi
Minggu | 18-02-2018 | 10:30 WIB
baru02.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Empat partai politik baru lolos verifikasi faktual peserta Pemilu 2019

BATAMTODAY.COM, Jakarta - KPU mengumumkan hasil verifikasi dan penetapan partai politik peserta pemilu 2019 di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). Hasil verifikasi tiap-tiap partai dibacakan bergantian oleh komisioner KPU.

Dua parpol dinyatakan tidak lolos sebagai peserta Pemilu 2019, yaitu Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Sedangkan 14 parpol lainnya dinyatakan lolos, 10 parpol lama dan 4 parpol baru.

Ke10 parpol lama adalah Partai Nasdem, PAN, Partai Demokrat, Hanura, PKB, Partai Golkar, PDIP, Gerindra, PKS, PPP. Sedangkan 4 parpol baru adalah Perindo, PSI, Partai Garuda dan Partai Berkarya.

Sebagai anak baru dalam Pemilu 2019, partai-partai tersebut tetap saja tak mau kalah dengan partai seniornya. Mereka memiliki gebrakan tersendiri agar menarik simpati publik sekaligus menggagas perubahan untuk Indonesia.

Partai Garuda

Partai Garuda dideklarasikan pada 16 April 2015. Lolosnya partai tersebut sebagai peserta Pemilu dianggap kado terindah bagi DPC dan DPD di kabupaten/kota sebagai imbalan kerja keras mereka untuk memenuhi syarat KPU.

Sekretaris Jenderal Partai Garuda, Abdullah Mansyuri mengatakan, partainya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan hati rakyat.

"Dengan kerja keras juga turun ke bawah, melihat secara langsung, kalau perlu tidur bersama rakyat, untuk bisa mengambil hati mereka," kata Abdullah di Jakarta, Sabtu (17/2/2018).

Sebagai partai baru, kata Abdullah, partainya mengajak anak-anak muda untuk bergabung. Anak muda dianggap lebih mandiri dan memiliki niatan luhur untuk memperbaiki.

Untuk melenggang ke senayan, Partai Garuda surah melalukan pemetaan wilayah. Namun, ia belum bisa menyebutkan wilayah mana yang dia maksud.

"Sekali lagi kami mohon kepada masyarakat untuk bisa menerima kami dan memberikan kesempatan kami partai baru untuk dekat dengan rakyat bisa mewakili ke parlemen nanti," kata Abdullah.

Partai Perindo

Siapa tak tahu partai milik bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo ini. Sejak awal, Perindo meyakini tak akan ada kendala dalam proses verifikasi faktual oleh KPU.

Sekretaris Jenderal Partai Perindo, Ahmad Rofiq mengatakan, tekad mereka bukan sekadar lolos jadi peserta Pemilu, tapi jadi pemenang pada 2019 mendatang.

"Maka lolos verifikasi itu bukan sebuah isu, bukan sebuah konsentarsi utama, tapi bagaimana memenangkan pertarungan politik di 2019 bagi partai Perindo adalah sebuah keharusan," kata Rofiq.

Menuju Pemilihan Legislatif, Perindo akan merekrut kader yang sesuai dengan aspirasi rakyat. Rofiq mengatakan, kader tersebut harus punya kompetensi dan banyak kelebihan dalam berbagai hal, selain tingkat kepercayaan publik yang tinggi dan moral yang baik.

Banyak strategi yang akan dilakukan Perindo untuk mewujudkan impiannya. Namun, Rofiq enggan mengungkapnya terlebih dahulu.

"Yang ingin saya pastikan bahwa Perindo sudah berjuang selama 3,5 tahun lebih untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa kami adalah bagian dari harapan rakyat," kata Rofiq.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Berangkat dari kekecewaan dengan politik oleh partai-partai senior, PSI menawarkan gaya baru dalam berpolitik. Partai tersebut lebih menyasar anak muda dan perempuan yang selama ini dianggap kurang terwakili kepentingannya.

Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka mengatakan, gaya berpolitik lama sudah sangat mengkhawatirkan ketika banyak operasi tangkap tangan hingga pengesahan UU MD3 yang membuat DPR antikritik.

"Hal inilah yang sangat membutuhkan lebih banyak generasi baru di dunia politik untuk duduk di kursi anggota dewan yang benar-benar mewakili masyarakat dan bekerja untuk masyarakat," kata Isyana.

PSI memiliki angka keterwakilan perempuan paling tinggi di antara partai lainnya, yakni 66,6 persen. Isyana mengatakan, partainya mendorong lebih banyak lagi partisipasi perempuan dalam berpolitik. Sebab, angka keterwakilan perempuan di parlemen kian menyusut dari periode ke periode. Dengan demikian, hak-hak perempuan tidak secara maksimal diperjuangkan di DPR.

"Keterwakilan perempuan akan bisa lebih banyak memperjuangkan kepentingan perempuan jika diperjuangkan oleh kaum perempuan sendiri," kata Isyana.

Isyana mengatakan, partainya tidak sembarangan memilih kader untuk maju menjadi calon anggota legislatif.

Calon tersebut harus benar-benar berkompeten dan mampu bekerja untuk masyarakat. Termasuk siap menerima kritik dari publik. Oleh karena itu, PSI menyiapkan panitia seleksi yang berisi tokoh-tokoh yang tak diragukan kredibilitasnya, antara lain Chatib Basri, Mahfud MD dan Bibit Samad Rianto.

"Supaya masyarakat kemudian tidak beli kucing dalam karung saat memilih anggota legislatif. Sehingga kinerjanya udah terbukti dan lolos dari pansel independen yang kompeten," kata dia.

Partai Berkarya

Partai yang berdiri tahun 2016 itu digagas oleh putra presiden pertama RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto. Meski umurnya baru dua tahun, partai tersebut optimistis melenggang ke DPR dengan perolehan 78 kursi atau 13,75 persen secara nasional.

Sekjen Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang mengatakan, partainya ingin menjadi partai besar dan memiliki wakil di semua tingkatan minimal satu kursi.

"Kami akan menyamakan langkah untuk mencapai target kita tadi, target kita kan minimal 1 kursi per dapil di semua tingkatan," kata Badaruddin.

Selain itu, partai tersebut akan mengadakan sekolah politik di internal agar kader-kadernya memiliki pengetahuan politik yang baik dan tak kalah dengan politisi senior.

Untuk soal calon presiden, Badaruddin mengaku belum ada pembahasan soal itu. Tommy sempat digadang-gadang menjadi calon presiden. Badaruddin mengatakan, saat ini, partainya masih akan fokus untuk menjaring calon anggota legislatif.

"Nanti akan ada pertemuan-pertemuan dengan teman-teman yang bisa mencapreskan kan minimal 20 persen, kita ikut aja mana yang terbaik untuk bangsa ini," kata dia.

Editor: Surya