Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Tegaskan Tak Ada Tempat Bagi Intoleran di Indonesia
Oleh : Redaksi
Senin | 12-02-2018 | 12:19 WIB
presidenri.jpg Honda-Batam
Presiden RI, Joko Widodo. (Public Relations Division/Rahmat)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia menutup ruang bagi oknum atau pihak yang tidak bisa hidup dalam kemajemukan masyarakat.

Hal itu disampaikan Jokowi merespons maraknya penyerangan terhadap pemuka agama dalam beberapa waktu terakhir.

"Tidak ada tempat bagi mereka yang tidak mampu bertoleransi di negara kita apalagi dengan kekerasan," ujar Jokowi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (12/2).

Jokowi menegaskan, konstitusi mengatur Indonesia menjamin kebebasan beragama bagi masyarakatnya mulai dari memilih, memeluk, serta menjalankan acara atau ibadah keagamaannya.

Tetapi, Jokowi menilai, kejadian seperti yang terjadi belakang ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Banyak negara juga menjadi korban akibat keterbukaan informasi.

"Kalau dilihat, semua negara mengalami. Tapi kami tidak memberikan tempat kepada orang penyebar intoleransi," Jokowi menegaskan.

Ia menginstruksikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menindak tegas pelaku intoleransi bahkan yang menggunakan kekerasan.

Mantan Wali Kota Solo ini tidak mau berasumsi penyerangan atau kekerasan ini dilatarbelakangi motif politik.

Hingga saat ini, ia masih belum mendapat laporan mengenai itu. Jokowi menunggu penyelidikan lebih lanjut Polri terhadap sejumlah kejadian belakangan ini.

Kemarin (11/2), penyerangan terjadi di Gereja Santa Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta. Pelaku membawa pedang dan melukai empat orang yang tengah beribadah. Polisi menembak pelaku karena terus menyerang jemaat dan petugas.

Sebelumnya, penyerangan juga terjadi kepada pimpinan Pesantren Alhidayah KH Umar Basri di Cicalengka, Kabupaten Bandung pada 27 Januari lalu.

Aksi intoleransi juga terjadi terhadap pengurus Persis Ustaz Prawoto pada 1 Februari 2018, Dan, pada 7 Februari lalu seorang biksu dipersekusi di Kabupaten Tangerang.

Sumber: CNNIndonesia.com
Editor: Gokli