Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mukernas KA-KAMMI Rekomendasikan Fahri Hamzah dan Anis Matta Capres Alternatif
Oleh : Irawan
Minggu | 04-02-2018 | 14:00 WIB
fahri_anis1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang juga Ketua KA KAMMI dan mantan Presiden PKS Anis Matta

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pertama Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA-KAMMI). yang berkahir hari ini, Minggu (4/2/2018), menghasilkan rekomendasi terkait antisipasi dan arah baru politik Indonesia menyambut tahun politik 2019.

Salah satu rekomendasinya adalah menetapkan nama Fahri Hamzah dan bekas Presiden PKS, Anis Matta sebagai calon presiden (Capres) alternatif.

Fahri Hamzah yang kini menjabat Wakil Ketua DPR RI adalah tokoh muda reformasi, inisiator dan presiden pertama KAMMI yang lahir 20 tahun lalu. Sedang Anis Matta selain bekas Presiden PKS dan permah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI, juga merupakan inisiator berdirinya KAMMI.

Kedua toloh muda ini diajukan bulat oleh forum Mukernas KA-KAMMI, yang digelar selama dua hari itu, sebagai calon presiden Indonesia periode 2019-2024.

Selanjutnya mukernas KA-KAMMI meminta kepada mereka berdua untuk terus berkomunikasi dengan berbagai pihak hingga proses pencalonan dan penetapan.

"Maka kami berbulat hati mencalonkan H. Fahri Hamzah yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI dan inisiator pendirian KAMMI H.M Anis Matta untuk menjadi calon presiden Republik Indonesia dalam Pilpres tahun 2019. Semoga Allah meridhoi upaya kita ini," demikian Sekjen KA KAMMI Rahman Toha dalam keterangannya di depan wartawan di Royal Hotel Kuningan, Jakarta.

Dalam penutupan Mukernas, Fahri Hamzah juga menekankan bahwa yang dimaksud arah Indonesia baru yang dijadikan tema Mukernas adalah ke depan. Karena itu, Keluarga Alumni KAMMI berkumpul di mukernas adalah sebagai upaya penyelamatan apa yang sudah dimulai dua puluh tahun lalu.

"Arah Indonesia baru adalah kedepan. Bukan ke kiri. Kami berkumpul disini sebagai upaya penyelamatan apa yang sudah dimulai dua puluh tahun lalu, pencapaian demokrasi yang sudah kita tempuh sejauh ini harus dijaga dari kelompok-kelompok yang ingin merenggutnya," tegas Fahri yang saat ini menjabat Presiden KA-KAMMI.

Fahri Hamzah menambahkan bahwa pemimpin baru Indonesia haruslah yang secara sejarah, jiwa dan pikirannya menyatu dengan semangat reformasi 1998 itu. Dan, figur seperti Anis Matta, menurut dia adalah figur yang lebih tepat untuk menjadi calon presiden.

"Tapi, tentunya beliau akan berjalan melalui mekanisme yang ada. Tetapi teman-teman mengharapkan ada tim dalam rangka itu, maka saya berdasarkan diskusi yang panjang tadi malam, saya dan Pak Anis di situ menempel sebagai satu tim untuk menyongsong itu," ucapnya lagi.

Hasil mukernas, tambah Fahri juga merekomendasjkan agar dirinya dan Anis Matta, disarankan untuk berkomunikasi bersama-sama menyongsong dalam berkoalisi, berkolaburasi untuk menyongsong momen-momen politik yang akan datang.

"Dan saya kira itu kenapa dari rekomendasi temanteman itu ditaro dua calon presidennya. Jalurnya, ya kalau kita melihat secara logika, ya maksimal tiket ke empat. Kenapa? Karena tiket yang apa namanya tercipta itu karena partai politik nya tidak membelah sempurna," katanya.

KA-KAMMI menggelar Mukernas pertama, pada 3-4 Februari 2018 ini mengangkat tema besar "Indonesia Baru, Pemimpin Baru, Arah Baru Indonesia", Ada tiga agenda penting yang dibahas, yakni konsep dan arah baru Indonesia ke depan, calon presiden alternatif yang akan diusulkan oleh KA-KAMMI kepada partai politik dan publik, dan "Pawai Kebangsaan" sebagai cara organisasi dalam mengawal "Indonesia Baru, Pemimpin Baru dan Arah Baru Indonesia", serta menghimpun semua kekuatan bangsa.

Editor: Surya