Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Protes Pencaker Ricuh, Ketua SPSI Anambas Polisikan PT Shaftindo
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 18-01-2018 | 11:27 WIB
protespencaker.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ratusan pencari kerja (pencaker) saat protes kepada panitia penerimaan karyawan PT Shaftindo Energy-Medco di Kecamatan Palmatak, Anambas. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Protes ratusan pelamar terhadap panitia rekrutmen PT Shaftindo Energy-Medco diwarnai kericuhan. Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Kepulauan Anambas, Sahtiar, pun menjadi korban pemukulan ketika terjadi ketegangan antara pelamar dengan panitia rekrutmen PT Shaftindo Energy-Medco.

"Saya benar kena pukul dari pihak PT Shaftindo Energy-Medco saat melakukan protes pelamar terhadap panitia, Rabu (17/1/2018) malam tadi," ujar Sahtiar yang menjadi korban pemukulan, Kamis (18/1/2018).

Sahtiar mengaku tidak terima dengan aksi pemukulan tersebut. Bahkan dia akan segera melakukan melaporkan ke Polsek Matak. "Saya akan membuat laporan ke Polsek (Matak)," ujarnya singkat ketika dihubungi.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Anambas, Yunizar mengakui, adanya protes antara pelamar dengan panitia rekrutmen PT Shaftindo.

"Tembusan dari PT Shaftindo tentang prekrutan karyawan ada untuk Pemda. Tetapi terkait protes pelamar, kita akan melakukan perundingan bipartit antara pekerja atau serikat pekerja dengan pengusaha atau perusahaan," terangnya.

Sebelumnya, Ratusan pelamar PT Shaftindo Energy-Medco melakukan protes terhadap panitia penerimaan karyawan. Pasalnya, pelamar menduga prekrutan tersebut sangat tertutup dan diduga adanya sistem suap-menyuap.

"Kami meminta transparansi dalam rekrutmen penerimaan karyawan yang mana saat ini sangat tertutup. Kami juga merasa sudah berkali-kali dicurangi, karena ada kesulitan yakni perlu biaya besar untuk mengantarkan berkas ke Dinas Tenaga Kerja Tarempa," ujar salah satu pelamar, Rabu (17/1) malam.

Editor: Gokli