Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bahas Pengembangan Pulau Bintan

Pemprov Kepri Minta Komitmen dan Dukungan Regulasi ke Menteri ATR/Kepala BPN
Oleh : Charles Sitompul
Jum\'at | 12-01-2018 | 08:38 WIB
rapat-pengembangan-Pulau-Bintan.jpg Honda-Batam
Rapat pembahasan pengembangan Pulai Bintan di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Jakarta (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kembangkan Bintan sebagai The Intelligent Island of Indonesia, Pemerintah Provinsi Kepri minta komitmen dan dukungan regulasi kepada Menteri Agraria dan Tataruang Kepala BPN-RI.

Komitmen dan dukungan regulasi pengembangan Pulau Bintan itu diutarakan Gubernur provinsi Kepri, Nurdin Basirun ?kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang Kepala BPN di Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Gubernur Nurdin Basirun mengatakan, kawasan-kawasan di Kepri kalau didesaign dengan baik akan semakin memperkuat pertumbuhan ekonomi Nasional. Pemerintah Provinsi Kepri, kata Nurdin, sangat mendukung pengembangan kawasan ini menjadi semakin baik dan modern.

"Untuk mendukung itu semua, yang terpenting adalah komitmen Pemerintah Pusat, langkah yang pasti dan dukungan regulasi," kata Nurdin melalui rilis usai menghadiri rapat pembahasan pengembangan Pulau Bintan di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Jakarta.

Rapat yang dipimpin Menteri ATR Kepala BPN, Sofyan A Djalil itu, seorang konsultan internasional Alfonso Vegara memaparkan pengembangan Pulau Bintan sebagai The Intteligent Island of Indonesia.

Alfonso dalam pemaparan menyebutkan, masa depan integrasi Asean ada di kawasan ini. Segala kesempatan di masa mendatang juga ada di kawasan ini. Apalagi jika Jembatan Batam Bintan terbangun, ekonomi di dua kawasan ini semakin tumbuh.

Pengembangan-pengembangan yang disampaikan Alfonso sejalan dengan penataan kawasan Pulau Bintan yang sedang dilaksanakan Gubernur Nurdin, seperti kegiatan Gurindam 12-nya.

Nurdin yakin, investor akan tertarik dengan konsep pengembangan tersebut. Pemerintah, mungkin tak akan kuat membangun secara keseluruhan. Karena itu, selain regulasi yang mendukung, birokasi yang menghambat investasi juga harus terus dipotong.

Menurut Nurdin, jika semua bergerak lambat, maka banyak konsep bagus menjadi seperti mimpi di siang bolong. Karena investasi bukan tidak jadi, tetapi para investor lebih memilih lokasi lain yang lebih mendukung.

"Kami berkompetisi dengan banyak negara tetangga, semua pihak harus mendukung," kata Nurdin.

Untuk pengembangan, menurut Nurdin, realisasi pembangunan Jembatan Batam Bintan menjadi sangat penting. Jembatan itu sangat mendukung dua daerah ini. Selain itu, pembangunan bukan hanya peningkatan ekonomi, tapi juga membangun kebanggaan dan menaikkan martabat negara.

"Kami berterima kasih dengan konsep pengembangan ini. Tapi kita harus cepat dan regulasinya harus mendukung," kata Nurdin.

Soal komitmen dan dukungan regulasi yang disampaikan Nurdin, Menteri Sofyan Djalik mengatakan, Presiden Jokowi juga terus menegaskan hal tersebut. Regulasi-regulasi yang menghambat harus dihilangkan.

"Kalau hal ini semakin jelas, investasi akan datang dengan sendirinya. Kalau lambat kita ditinggal," kata Sofyan.

Pada kesempatan itu, Kadis PU Kepri, Abu Bakar, sempat mempresentasikan konsep Gurindam 12 yang rupa sepemahaman dengan apa yang disampaikan konsultan internasional tersebut.

Rapat pembahasan pengembangan Pulai Bintan ini juga dihadiri Bupati Bintan Apri Sujadi, Sekdaprov Kepri H TS Arif Fadillah, Kepala Barenlitbang Kepri Naharuddin, Kadis PU Kepri Abu Bakar, Kepala Biro Humas Protokol dan Penghubung Nilwan, Pimpinan DPRD Bintan serta pimpinan PT BRC Lagoi Frans Gunara serta sejumlah Dirjen lainnya.

Editor: Udin