Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah 7 Penyebab Sulit Hamil dan Cara Mengobatinya
Oleh : Redaksi
Sabtu | 06-01-2018 | 16:02 WIB
hamil-ilustrasi11.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Memiliki keturunan tentu menjadi keinginan banyak keluarga. Sayangnya, kehamilan yang dinanti, kerap menjadi hal yang sulit bagi sebagian perempuan.

Menurut Alexis Melnick, dokter kandungan di New York, ada banyak alasan mengapa seseorang mungkin tidak bisa hamil. Ada alasan medis, dan ada alasan lingkungan. Kabar baiknya adalah, banyak kondisi seperti itu bisa diobati.

Berikut ini adalah sejumlah potensi penyebab dalam kesulitan hamil:

1. Endometriosis
Kram saat menstruasi tidak akan menghalangi Kamu untuk hamil. Tapi kram parah adalah gejala endometriosis, yang bisa menyebabkan infertilitas.

"Gejala yang paling umum dari kondisi ini, yang terjadi saat lapisan rahim tumbuh di luar rahim, adalah periode yang menyakitkan," kata Melnick.

Yang lainnya termasuk nyeri panggul kronis dan ketidaknyamanan saat bersenggama. Sekitar 10 persen perempuan menderita endometriosis, dan sampai 50 persen dari jumlah itu mengalami kesulitan hamil. Dalam kondisi semacam ini, ahli endokrinologi reproduksi dapat merekomendasikan operasi atau perawatan lain.

2. Tidak ada ovulasi
Tidak adanya ovulasi juga bisa menghambat peluang untuk hamil. Ada beberapa pemicu anovulasi, termasuk sindrom ovarium polikistik (PCOS).

PCOS adalah suatu kondisi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Pemicunya bisa karena mutasi genetik, disfungsi tiroid, hiperprolatinemia, kondisi hormonal dan olahraga yang berlebihan. "Memahami penyebab anovulasi adalah kunci pengobatan," kata Melnick.

Dalam beberapa kasus, seperti disfungsi tiroid atau hiperprolaktinemia, masalahnya dapat diatasi dengan pengobatan. Pada pasien lain mungkin memerlukan perawatan kesuburan.

3. Tumor jinak
Tumor jinak dapat menyebabkan kemandulan. Tumor yang berada di dalam rongga rahim, dapat menghambat implantasi atau pembuahan.

Tes histerosalpingogram (HSG) dapat pula digunakan untuk mengevaluasi rongga uterus. Tumor dalam rongga dapat diangkat dengan prosedur bedah minimal invasif yang disebut histeroskopi. Bila tumornya termasuk besar, kadang memerlukan operasi kedua.

4. Kerusakan tuba fallopi
Kerusakan pada tubuh, pemblokiran lengkap dan parsial, dan atau jaringan parut pada tabung, dapat diakibatkan oleh berbagai hal, kata Melnick. Salah satu yang mungkin mengejutkan, penyakit infeksi seksual yang menular (IMS), terutama chlamydia.

Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang ditularkan melalui hubungan seks. Penyakit ini bisa menjangkiti pria dan wanita dalam segala usia. Namun sebagian besar kasus chlamydia dialami oleh wanita berusia muda yang aktif secara seksual.

5. Faktor suami
Menurut Melnick, kesuburan pria menyumbang porsi 20 persen sebagai penyebab kesulitan hamil. Selain itu, faktor ini pun berkontribusi terhadap ketidaksuburan antara 30-40 persen.

Sebelum istri mencari jenis perawatan kesuburan, Melnick merekomendasikan agar suami pun mendapatkan analisis sperma. Analisis ini diperlukan untuk melihat apakah sperma mampu "berenang" menuju serviks, rahim dan saluran tuba.

Jika tidak, maka inseminasi buatan dan bayi tabung merupakan pilihan yang tepat.

6. Asap rokok
Selain kondisi medis, ada banyak faktor lingkungan yang bisa menurunkan kesempatan untuk hamil, salah satunya adalah asap rokok.

Menurut Mark Payson, Direktur Pusat Pengobatan Reproduksi Colorado Virginia Utara, tembakau adalah musuh lingkungan nomor satu saat seseorang mencoba untuk hamil atau menghamili. "Ini tidak hanya menyebabkan penurunan kesuburan yang signifikan, tapi juga menyebabkan komplikasi pada kehamilan," kata dia.

7. Stres
Jauhilah stres jika Kamu berencana untuk hamil. Pasalnya, stres kronis dapat memicu perubahan hormon yang memengaruhi semua sistem organ.

"Dalam beberapa kasus, stres akan menyebabkan seorang perempuan berhenti ovulasi sehingga periode haidnya berubah atau berhenti sama sekali," ungkap Payson.

Melepaskan diri dari lingkungan kerja yang penuh tekanan dan menjadwalkan pre-babymoon bermanfaat bagi beberapa orang. Namun, Kamu juga bisa melakukan olahraga ringan, meditasi, yoga, atau akupunktur untuk mengatasi stres.

Terlalu fokus pada keinginan untuk hamil dan melupakan hal lain hanya akan membuat Kamu semakin tertekan.

Sumber: Kompas.com
Editor: Yudha