Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wanita Ini Pemakai Pertama Tangan Bionik dengan Sensor Sentuh
Oleh : Redaksi
Jumat | 05-01-2018 | 20:02 WIB
pakai-tangan-bionikl.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Almerina Mascarello penerima tangan bionik dengan sensor sentuh pertama (Sumber foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, Roma - Keajaiban medis kembali terjadi. Kali ini keajaiban tersebut dirasakan oleh Amerina Mascarello setelah menerima sebuah tangan bionik pertama yang dapat merasakan.

Tangan bionik ini dibuat oleh para ilmuwan yang tergabung dalam tim internasional pada 2014 lalu. Tim pengembang tersebut di antaranya insinyur, ilmuwan saraf, ahli bedah, elektronika, dan robotika yang berasal dari Italia, Swiss, dan Jerman.

Sayangnya, pada saat pertama kali dibuat, tangan bionik ini belum bisa meninggalkan laoratorium karena terlalu besar. Kini, setelah teknologinya cukup kecil agar pas di ransel, tangan bionik ini menjadi portabel.

Penerima pertamanya adalah Almerina Mascarello. Dia menerima tangan bionik tersebut setelah kehilangan tangan kirinya dala sebuah kecelakaan hampir 25 tahun lalu.

"Ini hampir seperti tanganku kembali lagi," ungkap Almerina, Rabu (03/01/2018).

Lalu bagaimana tangan bionik tersebut bekerja?

Tangan palsu itu memiliki sensor yang mendeteksi informasi tentang apakah suatu benda keras atau lembut. Selanjutnya, pesan ini akan dihubungkan pada komputer di ransel yang mengubahnya menjadi bahasa yang akan dimengerti otak.

Informasi tersebut disampaikan ke otak Almerina melalui elektroda kecil yang ditanamkan pada saraf di lengan atasnya.

Saat dites, Almerina yang matanya ditutup bisa mengetahui apakah obyek yang dipungutnya keras atau lembut.

"Perasaan itu spontan seolah-olah itu adalah tangan asli Anda; Anda akhirnya dapat melakukan hal yang sebelumnya sulit, seperti berpakaian, memakai sepatu (hal biasa tapi penting), Anda merasa lengkap," ujarnya.

Ini merupakan kemajuan dalam neuroprosthetics (bidang pergantian anggota tubuh dengan bentuk buatan yang berhubungan dengan saraf, red), antarmuka antara mesin dan tubuh manusia.

Profesor Silvestro Micera, seorang neuroengineer di EPFL di Lausanne and Sant'Anna School of Advanced Studies di Pisa mengatakan, "Kami semakin mengarah pada film fiksi ilmiah seperti tangan bionik Luke Skywalker di Star wars, yang sepenuhnya terkendali, bagian tubuh buatannya sepenuhnya natural, sensoris, dan identik dengan tangan manusia."

Prosthetic (bagian tubuh buatan) robot yang lebih baik daripada tangan manusia mungkin masih jauh untuk terjadi, tapi tim tersebut yakin bahwa suatu saat itu bisa terwujud.

"Begitu Anda bisa mengendalikan prosthetic robot dengan otak, Anda bisa memikirkan untuk menciptakan gerakan yang lebih kompleks daripada tangan dengan lima jari," kata Prof Paolo Rossini, seorang ahli saraf di University Hospital Agistino Gemeli, di Roma.

Para peneliti juga memberi penghormatan untuk Almerina dan orang diamputasi alinnya yang bergabung dalam proyek tersebut.

Sayangnya, Almerina hanya diberi kesempatan menggunakan tangan bionik tersebut hanya selama 6 bulan. Saat ini, dia tak lagi memakainya karena tangan bionik tersebut masih berupa prototipe.

Tim peneliti menyebut bahwa mereka berharap untuk membuat teknologi yang lebih kecil lagi. Dengan begitu, mereka bisa mengkomersialkan tangan bionik sensorik ini.

Almerina menyebut, saat tengan bionik tersebut telah disempurnakan dia dengan senang hati mengenakan tangan buatan tersebut untuk selamanya.

Sumber: BBC
Editor: Udin