Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Misi Tim Kopi Gingeng PWI ke Korea

Disambut Hawa Dingin Minus 9 Derajat Calsius
Oleh : Saibansah
Jum\'at | 15-12-2017 | 17:14 WIB

Misi silaturrahmi delegasi PWI ke Korea disambut hawa dingin minum 9 derajat calsius. Salju juga sudah tampak di sepanjang jalan. Bagaimana kegiatan hari pertama rombongan Tim Kopi Gingseng itu. Berikut catatan wartawan BATAMTODAY.COM, Saibansah Dardani yang ikut dalam rombongan tersebut.

Pramugari Airasia, perusahaan penerbangan berbiaya murah yang menjadi pilihan rombongan 11 orang Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) itu mengumumkan, pesawat akan segera mendarat. Jam menunjuk angka 08.21 waktu Korea dengan suhu minus 9 derajat calsius. Kamis, 14 Desember 2017, hari pertama dalam sepekan lawatan delegasi PWI yang membawa aneka jenis kopi dari sejumlah provinsi di Indonesia itu. Karena itulah, mereka pun menyebut rombongan ini dengan Tim Kopi Gingseng.

"Karena salah satu keberhasilan Korea memopulerkan gingseng ke seluruh dunia itu juga karena peran wartawannya, maka kita pun juga akan memopulerkan kopi Indonesia," ujar Sekjen PWI Pusat, Hendry Ch Bangun yang memimpin delegasi PWI Tim Kopi Gingseng itu.

Begitu keluar dari lambung pesawat berbadan lebar itu, hawa dingin langsung menusuk kulit. Lorong garbarata tak sanggup menahan hawa sejuk ekstrim itu, apalagi bagi mereka yang baru pertama kali mendarat di Korea. Lawatan di bulan Desember akan menjadi kenangan tak terlupakan.

Baca: PWI Kombinasikan Pers dan Kopi dalam Lawatan ke Korea Selatan

Untungnya, dingin udara Korea itu terasa hangat saat pengurus Journalist Association of Korea (JAK), Kim dan seorang penerjemah, Agnes, menyambut kami di pintu keluar Bandara Incheon. "Selamat datang di Korea," kata Agnes yang lancar berbahasa Indonesia dengan logat Soroboyoan medhok. Selidik punya selidik, ternyata Agnes empat tahun tinggal di kota pahlawan, Surabaya.

Keluar Bandara Incheon menuju bus penjemputan, hawa benar-benar menusuk. Apalagi, para delegasi Tim Kopi Gingseng itu belum sempat memakai longjhon, baju khusus di hawa dingin. Asap pun keluar dari hidung dan mulut saat berbicara. Ada sensasi tersendiri dengan bermain asap dari mulut itu, tanpa harus merokok.

"Karena masih pagi, belum waktunya check-in hotel, jadi kita akan jalan ke Gyeongbokgung Palace dulu," ujar Agnes sesaat setelah bus melaju menembus lalu lintas jalanan Korea yang tak terlalu macet pagi itu.

Sekitar satu jam, perjalanan menuju Istana Gyeongbokgung. Benar saja, meski kami telah memakai longjohn dan baju dingin lainnya di dalam bus, hawa di istana yang dibangun pada era Dinasti Joseon tahun 1394 oleh Jeong do Jeon menjadi tantangan ourdoor pertama Tim Kopi Gingseng.

Tapi, kembali lagi, dengan Agnes dan Kim yang kemudian kami beri hadiah 'nama Indonesia' untuk Kim menjadi Rahmat Kim, suasana dingin itu pun terasa hangat di hati. Berkeliling istana dengan dominasi kayu dan batu itu menjadi pengalaman pertama bagi BATAMTODAY.COM. Juga, beberapa pengurus PWI dari beberapa daerah lain.

Tim Kopi Gingseng ini terdiri atas, Hendry Ch Bangun, Ketua PWI Sumatera Utara Hermansjah, Ketua PWI Jambi Saman Muraki, Sekretaris PWI Kepulauan Riau (Kepri) Saibansah Dardani, Ketua PWI Jogjakarta Sihono, Ketua PWI Solo Anas Syahirul Alim, Ketua PWI Sulawesi Barat Naska Mahmud Nabhan, Sekretaris PWI Sulawesi Selatan Anwar Sanusi, Ketua PWI Kalimantan Barat Gusti Yusti Ismail, dan Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat Teguh Santosa.

Di istana ini, saya mencicipi kopi Korea seharga 3.000 Won. Rasanya mirip kopi gayo tapi agak lebih pahit. Menyeruput kopi pahit panas di atas salju, sensasinya sungguh luar biasa. Kopi Korea itu seperti memberi dorongan untuk terus bergerak di melintas salju.

Sayangnya, ternyata salju itu licin, saya pun tergelincir. Demi menyelamatkan segelas kopi panas Korea itu, saya pertahankan posisi gelas, agar tidak tumpah, meski jatuh. Alhamdulillah, berhasil. Demi secangkir kopi panas Korea.

Setelah puas mengelilingi istana kebanggaan Korea itu, sorenya Tim Kopi Gingseng diterima oleh Walikota Seoul yang diwakili oleh Chang-beom Kim, Ambassador for International Relations of Seoul City. Pria yang pernah bertugas di Kedutaan Besar Korea di Jakarta selama dua tahun itu, akan kembali bertugas menjadi Duta Besar Korea di Jakarta, Januari 2018 mendatang.

Editor: Dardani