Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ilmuwan Temukan Dua Galaksi Raksasa Berdampingan di Tepi Antariksa
Oleh : Redaksi
Sabtu | 09-12-2017 | 12:26 WIB
galaksi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, London - Dua galaksi besar yang berada tepat di tepi antariksa, dibentuk pada tahap awal alam semesta, telah ditemukan oleh para ilmuwan.

Pengamatan menunjukkan galaksi primordial masif itu terbentuk pada saat alam semesta hanya berusia 780 juta tahun atau kira-kira lima persen dari usia zaman saat ini.

Galaksi-galaksi itu saling berdekatan sehingga mereka segera bergabung membentuk galaksi terbesar yang pernah diamati dari periode sejarah kosmik itu, yang mungkin menciptakan dunia asing yang baru.

Studi baru itu, yang diterbitkan oleh tim peneliti internasional yang melibatkan ilmuwan dari University College London (UCL) di Nature, memberikan rincian baru tentang kemunculan galaksi-galaksi besar pada tahap awal alam semesta.

Mereka mengelaborasi kembali perkiraan terbentuknya formasi galaksi masif dan peran yang dimainkan materi gelap dalam merakit struktur paling masif di alam semesta ini.

Temuan ini bertentangan dengan teori saat ini yang menyebutkan bahwa galaksi di alam semesta awal serupa ukurannya dengan galaksi kerdil dan berkapasitas kecil yang kita lihat sekarang. Galaksi yang lebih besar tidak diyakini ada sampai beberapa miliar tahun kemudian.

Kedua galaksi tersebut tampaknya mengalami ledakan aktivitas, membentuk bintang-bintang baru dan kemungkinan planet baru. Penemuan ini juga mengungkapkan bahwa galaksi besar yang tidak biasa ini terletak di dalam struktur kosmik yang lebih besar.

Para ilmuwan menemukan galaksi itu menggunakan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (Alma), koleksi teleskop radio di Cile.

Penulis Dr Thomas Greve, mengatakan: "Kami memperkirakan galaksi paling awal yang terbentuk hanya beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang menjadi bintang dan gas - mungkin memiliki beberapa kesamaan dengan galaksi kerdil yang kita lihat di alam semesta terdekat. Namun, sistem ini lain."

"Pengamatan Alma kami telah mengungkapkan sistem masif dengan jumlah ekstrem formasi bintang, gas, dan debu yang terus-menerus pada saat alam semesta berusia kurang dari satu miliar tahun, yang menunjukkan bahwa bintang dan gas ini mampu bergabung dan membentuk galaksi besar dengan sangat cepat," tambah Greve.

Sumber: Tempo.co
Editor: Gokli