Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Apindo Kepri Optimis Petumbuhan Ekonomi 2018 Naik 5 Persen
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 07-12-2017 | 15:14 WIB
Ir-Cahya1.gif Honda-Batam

PKP Developer

Ketua Apindo Kepri Ir. Cahya. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Kepri, Ir Cahya, berharap pemerintah pusat mengatur kembali regulasi dalam perhitungan UMK yang mengacu Peraturan Kementerian Tenagakerjaan (Pernaker) nomor 78 Tahun 2015 atau PP 78 tahun 2016.

"Regulasi perhitungan harus diatur kembali oleh pusat. Kalau aturan tetap mengacu pada PP/78, enam tahun ke depan UMK Batam akan terus naik dan bisa menyentuh angka Rp 6 juta," ujar Cahya, seusai peluncuran sepeda motor listrik Magnum di Batam Centre, Kamis (7/12/2017).

Ia menilai UMK Batam 2018 merupakan tertinggi di Indonesia, setelah DKI Jakarta sebesar Rp 3.648.035. Dan UMK Batam di atas negara Asia seperti Singapura, Jepang dan Korea. Untuk itu pihaknya sudah menyampaikan seluruh keluhan para pengusaha ke pemerintah pusat.

"Negara Asia yang lain dalam aturan upah tidak setiap tahun mengalami kenaikan. Sebenarnya kami menerima saja UMK Batam 2018, karena banyaknya aksi demo. Kalau tidak kami terima akan banyak aksi-aksi demo yang membuat investasi terhambat," katanya.

Meskipun demikian, Cahya optimis angka pertumbuhan ekonomi Batam pada tahun 2018 mendatang akan naik 5 persen. Keyakinan itu terlihat dalam kebijakan Kepala BP Batam. "Pimpinan seperti ini akan bagus, mendengar seluruh aspirasi. Kami optimis dalam 1 tahun pertumbuhan naik 5 persen," katanya.

Ia menambahkan, kebijakan Kepala BP Batam akan mempermudah seluruh investasi dari sisi perizinan. Tentu akan berdampak positif pada banyaknya investor yang akan masuk ke Batam. "Kami mendengar beliau ngomong saja, sudah menjadi angin segar dalam petumbuhan ekonomi Batam. Peluang akan berkucuran, kalau proses perizinan mudah," tegasnya.

Sementara itu Kepala BP Batam, Lukita mengatakan upah UMK yang tinggi menjadi salah satu bahan evaluasi bagi seluruh investor yang sudah ada. Selain menambah daya saing, mereka juga dituntut mengikuti pengkembangan teknologi.

"Dengan adanya sistem online, sekarang semua sudah mudah. BP Batam bersiap diri mendorong dan membuka potensi industri yang lain, seperti dunia pariwisata," pungkasnya.

Editor: Yudha