Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenaikan Bahan Makanan Picu Inflasi 0,20 Persen di Bulan November
Oleh : Redaksi
Senin | 04-12-2017 | 13:02 WIB
cabai-pedas.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat 0,20 persen. Bila dilihat sejak awal tahun hingga akhir November (year to date/ytd) inflasi tercatat 2,87 persen tahunan (year on year/yoy) 3,3 persen.

Angka inflasi bulan November 2017 ini lebih rendah dibandingkan November 2016 yang mencapai 0,47 persen, tetapi naik jika dibandingkan Oktober 2017 yang sebesar 0,01 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan laju inflasi bulan November 2017 ini secara bulanan disebabkan oleh naiknya harga cabai, bawang merah, dan beras.

"Cabai berikan andil untuk inflasi 0,06 persen, beras 0,03 persen andilnya, dan bawang merah 0,02 persen," kata Suhariyanto, Senin (4/12/2017).

Jika dilihat dari segi kelompok pengeluaran, bahan makanan memberi andil paling tinggi untuk inflasi, yakni 0,09 persen dengan tingkat inflasi 0,37 persen.

Kemudian, diikuti dengan makanan jadi, minuman rokok, dan tembakau memberikan andil untuk inflasi sebesar 0,04 persen. Suhariyanto mengatakan, hal ini disebabkan oleh naiknya harga mie dan kretek filter.

"Jadi ada dua komoditas utama yang menyumbang andil ke makanan dan minuman jadi serta tembakau," sambungnya.

Sementara itu, kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil tipis 0,01 persen terhadap inflasi November 2027.

"Ini karena ada kenaikan harga bensin pertamax di 76 kota. Tapi kecil, jadi hanya menyumbang sedikit," ucap Suhariyanto.

Dari segi wilayah sendiri, terdapat 68 kota yang mengalami inflasi, di mana Singaraja menjadi yang tertinggi sebesar 1,8 persen. Sementara, inflasi terendah terjadi di Bekasi dan Palopo sebesar 0,02 persen.

Selanjutnya, ada 14 kota yang mengalami deflasi. Kota Tual mengalami deflasi tertinggi sebesar 2,74 persen dan terendah berada di Manokwari 0,02 persen.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Gokli