Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Main Warnet Saat Jam Belajar, 5 Pelajar di Batuaji Ini Terjaring Razia Satpol PP
Oleh : Yosri Nofriadi
Kamis | 30-11-2017 | 14:50 WIB
Razia-satpol1.gif Honda-Batam
Petugas Satpol PP memanggil orang tua pelajar yang kedapatan main warnet saat jam belajar sekolah. (Foto: Yosri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak lima orang siswa SMK dan SMP diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Batuaji, Selasa (30/11/2017) siang.

Mereka diamankan dari beberapa warnet di wilayah Batuaji karena bermain saat jam belajar. Sayangnya saat tertangkap, para pelajar ini masih mengenakan seragam sekolah. Kelima siswa yang kedapatan bolos sekolah itu akhirnya dibawa ke kantor Camat Batuaji untuk didata dan panggil pihak orangtua mereka.

Kepala Sesi Ketenteraman (Trantib) Kecamatan Batuaji, Arnol mengatakan, kelima anak remaja ini ditemukan tengah asyik bermain internet pada saat jam sekolah di tiga lokasi berbeda di Batuaji.

“Lima anak ini kami amankan di tiga tempat berbeda. Dua orang di warnet Galaksi Net dan dua orang di warnet Sakura. Sementara satu lagi di warnet Sinar Murni," ujarnya lagi.

Arnold mengatakan, akan memberikan peringatan keras agar kedepannya tidak terulang. "Surat pernyataan dari orangtua masing-masing sudah dibuat. Kalau terulang lagi, kami akan ambil tindakan tegas dan diserahkan ke pihak berwajib," ujarnya.

Sementara itu, kelima siswa tersebut berdalih bermain game online atau lainnya. Mereka mengaku sedang mengerjakan tugas membuat laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL). "Kami sudah pulang pak. Tadi kami ujian," ujar salah satu dari mereka.

Arnol mengatakan, razia pelajar yang bermain di luar sekolah saat jam pelajaran segaja digelar. Razia ini tidak dilakukan setiap hari namun secara acak. "Ini untuk mengantispasi kenakalan remaja," ujarnya.

Sebelumnya 13 siswa juga terjaring razia. Mereka juga kedapatan bolos sekolah dan bermain warnet di wilayah Batuaji. Bahkan diantara siswa itu ada yang kedapatan sedang merokok. "Kita pangil orang tua mereka dan diberikan surat peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya," ujar Arnol.

Atas temuan itu Camat Batuaji Fridkalter bertekad akan terus melakukan penertiban terhadap keberadaan warnet yang ada di wilayah kecamatan Batuaji. Di wilayah Batuaji sendiri memang masih banyak lokasi warnet lainnya yang membandel. Itu karena memang keberadaan warnet tersebut umumnya tidak mengantongi perizinan yang resmi.

"Banyak yang belum punya perizinan yang lengkap. Ini akan terus kami telusuri. Semua yang melanggar ataupun yang tidak memiliki perizinan akan kami panggil semuanya," ujarnya.

Editor: Yudha