Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPRD Kepri Sebut Nurdin tidak Inginkan Ada Wagub
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 28-11-2017 | 18:27 WIB
Hotman-Hutapea-new121.gif Honda-Batam

PKP Developer

Ketua Panlih Wakil Gubernur DPRD Kepri, Hotman Hutapea. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun, dituding ingin berkuasa sendiri dan tidak menginginkan adanya Wakil Gubernur Kepri sebagai pembantunya.

Hal itu ditunjukkan Nurdin Basirun dari tidak adanya niat melakukan konsolidasi dengan 4 Parpol pengusung dan mengajukan satu nama calon wakil Gubernur yang diajukan ke DPRD Kepri.

Anggota DPRD Kepri, Hotman Hutapea dan Sarafufin Aluan, mengatakan hal itu, karena upaya rapat konsolidasi yang dilakukan Parpol pengusung Cawagub Kepri Mustafa Wijaya yang diusung Demokrat, PPP, PKB Dan Gerindra, ternyata tidak direspon dan didukung oleh Nurdin Basirun.

"Kalau yang kami lihat, arahnya Gubernur tidak menginginkan ada wakil yang mendampingi, hingga masa tugasnya berakhir," ujar Politisi Demokrat, Hotman Hutapea, Selasa (28/11/2017).

Hal itu kata Hotman, terlihat sebagaimana yang dikatakan Sarafuddin Aluan, yang sebelumnya Nurdin menyebut kalau seluruh Parpol pengusung sepakat, Gubernur akan ikut. Namun ternyata, sudah disepakati 3 Parpol Demokrat, PPP dan PKB, Gubernur tak mau ikut atau mengajukan juga.

"Jadi artinya memang, kalau Gubernur ini tidak menginginkan ada wakil, harusnya ngomong terus terang ajalah. Dan kalau dia menginginkan ada wakil, kan tinggal memanggil semua Parpol pengusung, dan menanyakan serta menyarankan siapa dan bagaimana rekomendasi dari masing-masing Parpol dan kalau sudah bulat diajukan ke DPRD," ujarnya.

Bahkan, tambah Hotman, pihaknya juga secara langsung sudah menyarankan agar Gubernur segera memanggil 5 Parpol pengusung dan menyepakati satu nama untuk diusulkan. Karena Wakil Gubernur itu merupakan amanah UU.

"Kan nggak mungkin juga Wakil Gubernur Kepri tidak ada, karena hal itu merupakan amanah UU dan dalam UU Pemerintahan Daerah juga menyatakan, provinsi dipimpin oleh Gubernur dan Wakil Gubernur," ujarnya.

Jika Nurdin ingin berkuasa sendiri, tambah Hotman, harusnya dia (Nurdin-Red) merubah dulu UU, sehingga yang memimpin provinsi ini hanya Gubernur.

Sebelumnya, Sekretaris DPD Demokrat Husnizar Hood, juga mengaku, telah langsung menyerahkan berkas pengajuan Mustafa Wijaya sebagai calon Wakil Gubernur yang diusulkan Partai Demokrat, PPP dan PKB secara langsung ke Gubernur Kepri, Nurdin Basirun.

"Saya yang langsung mengantar dan ketemu beliau (Gubernur Nurdin-red). Dan saat itu dia katakan, akan dikonsolidasikan dahulu dan beliau juga mengatakan akan segera dibicarakan dengan ketua DPP Nasdem," ujar Husnizar.

Mengenai kapan akan duajukan ke DPRD, Husnizar mengaku, pihaknya tentu tidak bisa memaksa atau mendesak. Namun yang jelas pada saat itu, Gubernur Nurdin mengatakan pada Husnizar akan segera memverifikasinya.

"Yang jelas saat ini nama sudah ditangan Gubernur dan kita tidak bisa memaksa beliau, harapan kita ya secepatnya lah," ujar Husnizar.

Hal yang sama juga dikatakan Kader PPP, Sarafuddin Aluan. Ia mengatakan, pengajuan calon Wakil Gubernur Mustafa Wijaya oleh Parpol pengusung, Demokrat, PPP dan PKB telah disampaikan secara langsung dan tertulis ke Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, Rabu (22/11/2017) kemarin.

Selanjutnya, dengan penyampaian nama calon wakil itu, diharapkan Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basurun, segera melakukan konsolidasi dengan dua Parpol pengusung lainnya, Nasdem dan Gerindra, serta mengajukan nama calon Wakil Gubernur Mustafa Wijaya itu secepatnya ke DPRD Kepri.

"Semalam, nama calon Wagub Mustafa Wijaya itu sudah langsung kami ajukan sore ke Gubernur, Demokrat lebih dulu, baru PPP kemudian PKB," kata Sarafuddin Aluan pada BATAMTODAY.COM.

Surat pengajuan Mustafa Wijaya sebagai calon Wakil Gubernur, dikatakan Sarafudin, diajukan sebagai pengganti Agus Wibowo.

Editor: Udin