Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Berikut Ini Sasaran Nuklir Korut di AS, Jepang, dan Korea Selatan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 25-11-2017 | 14:49 WIB
sasarn-rudak-korut.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Peta ini memperlihatkan beberapa kota dan wilayah yang menjadi target serangan nuklir Korea Utara.(Daily Mail)

BATAMTODAY.COM, Pyongyang - Korea Utara sudah berulang kali mengancam akan menembakkan misil balistik antar-benuanya untuk menghantam wilayah Amerika Serikat atau sekutunya.

Lalu kota atau daerah mana saja yang menjadi sasaran tembak Korea Utara? Organisasi think-tank Komisi Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (EFCR) menyebut setidaknya ada 15 lokasi yang menjadi sasaran Korea Utara.

Beberapa tempat yang akan dijadikan sasaran adalah Gedung Putih dan Pentagon. Selain itu Manhattan, Guam, Kyoto, dan Tokyo juga ada di dalam daftar tersebut.

Hasil penelitian EFCR yang dipublikasikan pada Jumat (24/11/2017), dan sebagian besar isinya merupakan kemungkinan wilayah yang akan menjadi sasaran tembak Korea Utara.

"Pyongyang berulang kali mengancam akan menyerang baik pangkalan-pangkalan AS di Asia-Pasifik dan kota-kota di Amerika," demikian laporan EFCR.

"Sementara media juga mengulang ancaman kekuatan strategis Korea Utara yang siap menyerang setiap saat ke daratan AS, pangkalan militer di Pasifik, termasuk Hawaii dan Guam serta pangkalan di Korea Selatan," tambah laporan tersebut.

"Kota-kota di Jepang dan Korea Selatan juga menjadi target. Kota-kota di Jepang misalnya Tokyo, Osaka, Yokohama, Nagoya, dan Kyoto," sambung laporan itu.

EFCR juga menganalisa bahwa media massa Korea Utara sejak Kim Jong Un berkuasa juga terus mengulang ancaman sang pemimpin untuk menyerang beberapa sasaran strategis di Korea Selatan.



Korea Utara juga merilis peta yang berisi tempat-tempat yang menjadi target Korea Utara.

"Tujuan temuan ini adalah untuk memprediksi respon Pyongyang terhadap skenario berbeda, sehingga lebih baik sekarang mengetahui bagaimana dan kapan rezim Korut akan melepaskan senjatanya," ujar EFCR.

Laporan itu juga mengklaim bahwa ancaman nuklir yang dilayangkan Korea Utara adalah sebuah upaya antisipasi.

Kim Jong Un, menurut EFCR, hanya akan menembakkan misil balistiknya jika negeri itu merasa tengah dalam bahaya.

Sumber: Daily Mail
Editor: Udin