Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cegah Terjadinya Pernikahan di Bawah Umur

Kesra Karimun Gelar Sosialisasi Pra Nikah dan Pernikahan Dini
Oleh : Wandy
Kamis | 23-11-2017 | 18:14 WIB
Kesra-Karimun.jpg Honda-Batam
Kegiatan sosialisasi bimbingan pra nikah dan pernikahan dini (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Dalam mencegah terjadinya pergaulan bebas di kalangan pelajar, untuk itu Bagian Kesejahteraan dan Kemasyarakatan Setda Kabupaten Karimun menggelar bimbingan pra nikah dan pernikahan usia dini bagi siswa-siswi se-Kabupaten Karimun, dimulai pada tanggal 23-25 November 2017 yang dilaksanakan di Aula Mesjid Agung Karimun.

Ketua Panitia Pelaksana, Baginda Malim Siregar, mengatakan bahwa tujuan dilakukan bimbingan pra nikah dan pernikahan dini bagi kalangan siswa-siswi untuk memperkecil tindakan pernikahan pada usia dini.

"semakin maraknya pernikahan dini yang terjadi saat ini berawal dari bebasnya pergaulan tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Untuk itu, dengan adanya sosialisasi bimbingan pra nikah dan pernikahan dini sehingga dapat membuka pola fikir para pelajar, dengan target kita memperkecil pernikahan di bawah umur," kata Malim.

Dia juga mengatakan, perilaku sex bebas sangat tinggi di kalangan pelajar, khususnya di tingkat SLTA karena kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak. Oleh karena itu, untuk saat ini menjadi PR kita bersama.

"Era globalisasi terkait kecanggihan teknologi yang digunakan remaja pada saat ini menjadi faktor utama, pasalnya anak-anak sekarang sudah mengakses apapun tanpa batas, itu lah yang menjadi tantangan kita untuk memperkecil terjadinya pernikahan dini di kalangan pelajar," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Karimun, yang diwakili oleh Asisten I Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Karimun, Sensissiana, mengatakan bahwa tingginya angka pergaulan bebas dan pernikahan dini di kalangan remaja, untuk itu mulai dari sekarang diberikan bimbingan untuk menurunkan angka pernikahan di bawah umur.

"sungguh sangat disayangkan pergaulan yang dibuat oleh anak-anak remaja sekarang seperti tidak adanya batasan dan larangan, untuk itu kita sebagai orang tua dapat memberikan pengetahuan tentang hal tersebut, agar mereka memiliki pandangan apa yang terjadi ketika mereka melakukan hal seperti itu, sehingga dapat merugikan diri mereka sendiri," kata Sensissiana.

Sensissiana juga berharap, komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak dapat terjalin dengan baik, sehingga apa yang terjadi pada anak, dapat menceritakan apa yang menjadi permasalahan mereka. Oleh karena itu, peran aktif orang tua sangat dibutuhkan.

"Diharapkan, komunikasi antara orang tua dan anak dapat terjalin dengan baik, agar anak merasa diperhatikan dan memiliki teman untuk berbagi cerita," katanya.

Editor: Udin