Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MPR RI Apresiasi TNI dan Polri Bebaskan Sandera dari KKB di Papua
Oleh : Irawan
Minggu | 19-11-2017 | 10:00 WIB
Hidayat_nw1.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid

BATAMTODAY.COM, Batu - Wakil Ketua MPR RI Dr. H.M. Hiadayat Nur Wahid menyampaikan apresiasi  kepada TNI dan Polri yang hari ini, Jum’at (17/11/2017), berhasil menyelamatkan  Papua dari kempok kriminal bersenjata (KKB), padal sesungguhnya mereka itu adalah sparatis, yang mencoba untuk menguasai Indonesia.  

Hidayat Nur Wahid menyampaikan hal itu ketika membuka kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Pendidikan Bela Negara di lingkungan Resimen Mahasiswa se Provinsi Jawa Timur di Tumapel Room Singhasari Resort, Kota Wisata Batu Malang Jawa Timur kemarin.

Hidayat Nur Wahid yang tiba di lokasi acara (Kota Batu) setelah dengan susah payah melalui jalan darat dari Surabaya karena pesawat yang membawa Wakil Ketua MPR ini dua gagal mendarat di landasan pacu Bandara Abdurahman Saleh Malang, karena cuaca buruk. Namun, dia tetap berusaha hadir di tengah-tengah resimen mahasiswa, karena ini menyangkut masalah bela negara.

"Cinta negara, terutama untuk para mahaswa dan para pelajar betul-betul dihadirkan untuk mereka menjadi bagian yang akan melanjutkan keberlangsungan negara ini," tegas Hidayat dalam rilis yang disampa.ikan Humas MPR RI

Dengan bahasa lebih lugas lagi, politisi PKS itu menyatakan, cinta negara adalah untuk memastikan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ideologi Pancasila akan berkelanjutan, sehingga beragam tantangan, apa yang namanya radikalisme, terorisme, komunisme, liberalisme, termasuk sparatisme, maka melalui jalur pendidikan anak-anak muda akan mudah dikoreksi.

Artinya, ketika anak-anak muda mempunyai semangat yang sangat kuat untuk membela negara, maka kepada mereka diberi pemahaman yang baik tentang negara Indonesia.

Lebih lanjut Ketua MPR periode 2004-20119 ini menyatakan, MPR melakukan sosialisasi Empat Pilar menjadi bagian kontribusi MPR untuk memastikan tentang Indonesia kita dari beragam ancaman.

Hidayat Nur Wahid berharap, generasi muda ini memiliki peran besar karena, secara demokrafis mereka (anak muda) menjadi mayoritas di Indonesia, dan mereka juga akan melanjutkan kepemimpinan di Indonesia.

"Jadi, tentunya mereka harus mempersiapkan diri, salah satu caranya melalui pemahaman yang baik dan benar tentang Pancasila," ujar Hidayat.

Oleh karena itu, menurut Hidayat, kesadaran Bela Negara ini penting untuk ditanamkan sebagai landasan sikap dan perilaku bangsa Indonesia, untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas dinamika ancaman, sekalgus untuk mewujudkan pertahanan dan ketahanan nasional.

Dan, masa depan yang lebih baik akan terwujud apabila kita memiliki landasan ideologi, konstitusional, dan komitmen kebangsaan yang kuat, dan menghargai kebhinekaan.

Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Pendidikan Bela Negara di Kota Batu ini adalah kali kedua diselenggarakan oleh MPR di tahun 2017, setelah yang pertama berlangsung di Lampung.

Menurut laporan panitia penyelenggara yang disampaikan oleh Kepala Bagian Persidangan dan Risalah Biro Persidangan dan Sosialisasi Oni Arief Benyamin, SH., Pendidikan Bela Negara ini diikuti oleh 100 mahasiswa anggota Resimen Mahasiswa dari 22 Perguruan Tinggi di Jawa Timur. Dan, kegiatan ini berlangsung empat hari, sejak 17 hingga 20 November 2017.

Pada acara pembukaan Sosialiasi Empat Pilar dengan metode Pendidikan Bela Negara ini hadir dan menyampaikan sambutan adalah Komandan Resimen Mahasiswa Mahasurya Provinsi Jawa Timur, Dra. Atfiah El Zam Zami, MM., dan Plt. Sekda Kota Batu Dr. Alwi, M.Hum.

Selain itu hadir pula sejumlah anggota MPR yang juga merangkap menjadi narasumber, yakini: Hardisoesilo (Fraksi Partai Golkar), Khotibul Umam Wiranu (Fraksi Demokrat), dan Syafruddin (Fraksi PAN).

Editor: Surya