Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Renggut Nyawa Lima Pekerja

Inilah Peran Empat Tersangka Ledakan Kapal Pertamina di Galangan PT ASL
Oleh : Romi Candra
Kamis | 16-11-2017 | 17:26 WIB
bb_ledakan_kapal.jpg Honda-Batam
Wakapolresta Barelang, AKBP Mudhi Supriadi, saat ekspose di Polresta Barelang. (Foto: Romi Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ledakan kapal tanker Gamkonora milik Pertamina saat tengah perbaikan di galangan PT ASL Tanjunguncang pada Kamis (7/9/2017) lalu, yang merenggut lima nyawa pekerja dari subkon PT Elang Jaya, dikarenakan pihak PT ASL maupun subcon 'mencuri' waktu tanpa memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja atau K3.

Wakapolresta Barelang, AKBP Mudji Supriadi, saat ekspose di Mapolresta Barelang, Kamis (16/11/2017) sore, mengungkapkan, pengerjaan perbaikan kapal milik Pertamina itu dilakukan tidak pada jadwal yang ditentukan.

"Hasil pemeriksaan, mereka seharusnya belum bisa bekerja karena proses clear and clean-nya belum selesai. Mereka justru memulai pekerjaan sebelum waktunya, dengan mengabaikan resikonya," ungkap Mudji.

Akibat kelalaian tersebut, kata Mudji, pihaknya menetapkan dan menahan empat tersangka. Dua dari PT ASL, Abdullah bin Alm Ismail (53) sebagai Ship Repair Manager atau Project Manager dan Supersemar Purba (37), sebagai Safety Assesor.

Dan dua lainnya dari subcon PT Elang Jaya, Yoga (26) sebagai foreman fitter, dan Credo Lamro Sianturi (34) sebagai welder.

Para pelaku dijerat pasal 188 jo 359 KUHP tentang perbuaran yang menyebaknan kebakaran dan menimbulkan bahaya bagi orang lain atau meninggal seseorang, dengan ancaman lima tahun.

"Empat tersangka ini memilik peran masing-masing. Seperti Abdullah dan Supersemar dari PT ASL, mereka menandatangani permit atau izin pengerjaan pengelasan padahal mengetahui bahwa proses cleaning atau pembersihan sisa-sisa minyak belum dilakukan," jelas Mudji.

Sementara Yoga, orang yang mengajukan izin pengelasan, dan Credo orang yang diperintahkan melaksanakan pengerjaan pengelasan.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Agung Gima Sunarya Sik, menambahkan, dari hasil laboratorium, penyebab timbulnya ledakan dan asap yang dihirup lima korban hingga tewas, karena percikan api las mengenai sisa minyak yang belum dibersihkan.

"Percikan api yang mengenai sisa minyak itu mengeluarkan asap beracun yang dihirup lima korban. Di sini letak unsur kelalaiannya," tegas Gima.

Kelima korban kecelakaan kerja akibat ledakan tanker Gamkonora di galangan PT ASL Tanjunguncang, masing-masing Nimrot Hutagalung, Onik Saputra, Faisal Koto, Rusli Tan dan Milik Majida.

Editor: Dardani