Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Regional Diplomatic Meeting (RDM) Dibuka

Sambut Baik Komitmen DPD, Nurdin Sebut Kepri Surga Investasi
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 15-11-2017 | 18:50 WIB
Buka-RDM.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPD RI, Hj Darmayanti Lubis, memukul gong sebagai tanda peresmian dibukanya Regional Diplomatik Meeting (RDM) dalam memberdayakan dan memperkenalkan produk dan peluang investasi di masing-masing daerah (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Provinsi Kepri mengapresiasi komitmen DPD-RI yang melakukan Regional Diplomatik Meeting (RDM) dalam memberdayakan dan memperkenalkan produk dan peluang investasi di masing-masing daerah pada pejabat diplomatik yang diundang.

Gubernur Provinsi Kepri Nurdin Basirun, mengucapkan terima kasih atas dukungan DPD-RI dalam memberdayakan daerah, serta dukungan kebijakan dan regulasi untuk mempermudah masuknya investasi, demikian juga infrastruktur pembangunan Jembatan Batam-Bintan.

"Daerah punya kemampuan terbatas dalam pembangunan. Karena itu butuh bantuan pusat," kata Nurdin saat pembukaan Regional Diplomatic Meeting (RDM) di Nirwana Garden Hotel, Rabu (15/11/2017).

Pada RDM kali ini yang mengangkat tema "Kemitraan Strategis Untuk Memperkuat Kerja Sama Pembangunan dan Investasi Antar Pemerintah Daerah dan Misi Diplomatik Negara Sahabat", Nurdin berharap agar hasil RDM ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan terealisasinya sejumlah kegiatan ekonomi di Kepri.

"Terima kasih kepada DPD RI, negara sahabat dan rekan-rekan dari seluruh Indonesia. Selamat datang di Kepri," kata Nurdin. Ada sembilan perwakilan negara sahabat yang hadir pada RDM kali ini, seperti Amerika Sarikat, Arab Saudi, Ajerbaizan, China, Fiji, Singapura, Vietnam.

Pada kesempatan itu, Nurdin menegaskan ada penekanan penting agar RUU Daerah Kepulauan yang menjadi inisiatif DPD RI segera menjadi UU tahun 2018 nanti. Kepri dan daerah kepulauan lainnya, kata Nurdin, sudah tidak sabar menunggu.

"Sebagai daerah terdepan yang berbatasan dengan banyak negara tetangga, Kepri sudah seharusnya mendapat prioritas dalam pembangunan," kata Nurdin.

Menurut Nurdin, Presiden Joko Widodo pernah menyatakan bahwa Indonesia harus menjadi poros maritim dunia. Kepri, kata Nurdin, siap menjadi yang terdepan dalam keinginan untuk menjadi poros maritim dunia itu. Alur maritim Kepri sangat mendukug keinginan itu. Termasuk segala potensinya.

Dia juga menyampaikan soal pembangunan Jembatan Batam-Bintan dan berharap dukungan dari DPD untuk mewujudkan itu. Jembatan ini kalau jadi, efeknya akan luar biasa. Bukan hanya perekonomian, tapi juga pariwisata dan juga sektor lain akan ikut tumbuh. Terlebih Presiden ingin daerah perbatasan harus elok dan cantik.

"Kalau sekarang kita banyak selfi di negara tetangga, kalau bisa ke depan warga negara lain datang dan selfi di negara kita," kata Nurdin sambil menambahkan bahwa keinginan daerah berharap dukungan regulasi dan kebijakan bukan hal yang muluk.

Permintaan Jembatan Batam-Bintan, kata Nurdin, bukanlah sesuatu yang berlebihan. Apalagi melihat komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur. Malah Menteri PUPR, kata Nurdin, menyebutkan dana lebih dari Rp100 triliun dana untuk pembangunan infrastruktur di wilayah barat.

"Hanya beberapa triliun saja untuk membangun Jembatan Batam-Bintan. Bantu kami sama-sama memperjuangkannya," kata Nurdin.

Nurdin juga mengatakan peluang investasi di Kepri sangat menjanjikan. Kepada duta besar dan perwakilan negara sahabat, Nurdin menyampaikan agar mengajak investornya untuk berinvestasi di Kepri. "Tak ada duanya, surga investasi ada di Kepri," katanya lagi.

Sedangkan kepada pimpinan daerah, Nurdin mengajak bekerja sama dalam banyak hal. Bisa pariwisata, perikanan dan lainnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPD RI, Hj Darmayanti Lubis, menegaskan bahwa DPD RI sudah bertekad untuk lebih memberdayakan daerah. Karena kemajuan nasional merupakan cerminan dari kemajuan daerah.

"Jika ingin negara maju maka kita harus lebih memajukan daerah. Karena itu akselerasi kemajuan daerah harus menjadi tanggung jawab bersama. Daerah harus punya hubungan yang erat dengan negara sahabat. Maka itu DPD berinisiatif menyelenggarakan RDM ini," kata Darmayanti.

Menurutnya, DPD berharap dengan kegiatan ini daerah dapat berkomunikasi langsung dan menjalankan kemitraan yang berkelanjutan dengan negara sahabat. DPD akan terus mengawal. Ini akan bermanfaat buat daerah dan negara sahabat karena saling menguntungkan dan menyejahterakan.

Untuk Kepri, kata Darmayanti lagi, pihaknya sadar memberikan kontribusi luar biasa bagi ekonomi Nasional. RUU Kepulauan akan terus mereka kawal.

"Sama-sama kita berdoa, saat pengambilan keputusan agar segera disahkan oleh DPR RI," katanya.

Tentang Jembatan Batam-Bintan, Darmayanti melihat pembiayaannya tidak terlalu besar. Apalagi pemerintah sekarang sangat concern pada pembangunan infrastruktur.

"Kalau kita usaha bersama-sama, mudah-mudahan bisa. Sama-sama kita berusaha dan berdoa. Kita harus memberikan dampak signifikan dalam pembangunan nasional," kata Darmayanti.

Duta Besar Ajerbaizan yang hadir pada kesempatan ini juga menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi di Indonesia. Terkhusus di Kepri, mereka tertarik untuk berinvestasi di bidang perminyakan.

Editor: Udin