Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Alasan Warga Binaan Lapas Kelas II A Tanjungpinang Nekat Kabur
Oleh : Syajarul Rusydy
Sabtu | 11-11-2017 | 08:50 WIB
Efendi-saat-di-Mapolsek-Gunung-Kijang.gif Honda-Batam

PKP Developer

Efendi saat digiring ke Mapolsek Gunung Kijang (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Muhammad Efendi warga binaan Lapas Umum Kelas II A Tanjungpinang, yang sempat kabur dan akhirnya kembali ditangkap anggota Polsek Gunung Kijang mengaku nekat melakukan hal tersebut, lantaran rindu dengan kedua buah hatinya.

"Saya rindu dengan anak-anak dan istri saya, makanya saya nekat kabur," ungkap Efendi sesaat setelah dijebloskan ke balik jeruji besi Mapolsek Gunung Kijang, Jumat (10/11/2017).



Rencana melarikan diri dari lapas tersebut rencananya akan dilakukan bersama 4 orang rekanya yang sama-sama menghuni kamar F1. Namun yang berhasil hanya Rio Syaripan dan Efendi. Sementara dua lainnya tidak sempat ke luar.

"Kami sebenarnya berempat, tapi yang lolos saya sama Rio. Sementara Ujang dan Abang tidak sempat, karena waktunya habis. Jadi dalam pelarian itu kita punya waktu hanya dua menit harus sudah ke luar dari lapas, kalau lewat ya ketahuan sama penjaga," kata Efendi sembari menundukkan kepalanya.

Setelah berhasil melompati tembok Masjid Lapas Kelas IIA Tanjungpinang, Efendi dan Rio berencana untuk ke Tanjungpinang. Bermodal uang sekitar Rp400 ribu, kedua buronan ini menyisir perkebunan kelapa sawit. Berharap bisa menyeberang ke Batam lewat Pelabuhan Sri Bayintan Pura Tanjungpinang.



"Setelah lolos dari Lapas, kami masuk ke perkebunan sawit. Saat itu saya masih pegang uang, hasil dari jualan di dalam lapas. Uang itu mau kami pakai untuk ongkos pulang ke Batam, lewat pelabuhan yang ada di Tanjungpinang," ujar Efendi.

Setelah ke luar dari perkebunan sawit dan sampai di Simpang Gesek tak jauh dari waduk, kedua buronan ini bingung mau ke arah yang mana, agar bisa sampai ke Tanjungpinang. Karena tidak tahu jalan, maka mereka memilih ke sebelah kanan atau menuju Jalan Wisata Bahari Trikora.

"Setelah ke luar dari kebun sawit, kami bingung mau ambil arah mana agar bisa sampai ke Tanjungpinang. Maka kami ambil jalan ke arah kanan," kata Efendi lagi.

Namun nahas, ternyata jalan yang dipilih kedua buronan itu justru membawa mereka menuju ke arah Kawal, atau Mapolsek Gunung Kijang.

Tepat di depan Masjid Raya Gunung Kijang, yang berjarak sekitar 100 meter dari Mapolsek Gunung Kijang, langkah kedua buronan ini terhenti. Ketika dua anggota anggota Polisi dari Gunung Kijang memintanya untuk berhenti. Sementara Rio langsung kabur.

"Saya gak bisa kabur, karena takut ditembak. Polisi sudah arahkan benda seperti pistol ke saya. Rupanya Handphone yang sebelumya saya kira pistol," sebut Efendi.



Sementara itu, Kapolsek Gunung Kijang, AKP Hendriyal, dalam konfrensi pers mengatakan, Efendi berhasil diamakan saat dua anggotanya sedang patroli mengarah ke daerah Kawal. Saat itu dua buronan Lapas Umum Kelas II A Tanjungpinang sedang berjalan kaki, pada Jumat 01.15 WIB ke arah yang sama, dengan gelegat yang mencurigakan.

"Anggota kita sedang patroli, nampak lah dua pejalan kaki ini. Saat didekati meraka malah lari, namun si Efendi gak sempat karena anggota kita berhasil menahannya, sedankan Rio lari hingga hilang jejaknya," kata Hendriyal.

Editor: Udin