Paripurna Istimewa HUT Kepri, Gubernur Paparkan Kinerja Pemprov Kepri
Oleh : Ismail
Senin | 25-09-2017 | 19:26 WIB
Nurdin-Basirun-728x349-2592017.gif
Gubernur Kepri Nurdin Basirun menyampaikan pidato tentang capaian yang kinerja Pemprov Kepri dari tahun sebelumnya hingga tahun 2017 pada Paripurna Istimewa di Kantor DPRD Kepri, kawasan Dompak (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Usai melaksanakan Upacara Peringatan HUT ke-15 Provinsi Kepulauan Riau, kegiatan langsung dilanjutkan dengan Paripurna Istimewa di Kantor DPRD Kepri, kawasan Dompak, Senin (25/9/2017).

Dalam Paripurna tersebut, Gubernur Kepri Nurdin Basirun menyampaikan pidato tentang pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Kepri dari tahun sebelumnya hingga tahun 2017, mulai dari bidang infrastruktur, perhubungan, kemaritiman, pendidikan, kesehatan, pariwisata, lingkungan hidup, hingga pengentasan kemiskinan.

Untuk bidang infrastruktur, Nurdin menerangkan, infrastruktur Provinsi Kepri berfokus pada pengembangan infrastruktur dasar yang menjadi penunjang dalam pembangunan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan.

"Ada sejumlah proyek strategis yang kita fokuskan pada pengembangan perekonomian masyarakat Kepri," ujarnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan, selama 15 tahun Provinsi Kepri ini sudah banyak hal yang dicapai. Namun ke depan lebih banyak yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan yang semakin kompleks.

Untuk memenuhi tujuan tersebut, pihaknya telah merumuskan sebuah rencana pembangunan jangka menengah yang bersifat inklusif, holistik, tematik, dan spesial, sehingga mampu mewujudkan "Kepri sebagai Bunda tanah Melayu yang sejahtera, berakhlak mulia, ramah lingkungan dan unggul di bidang maritim".

Selain infrastruktur, mantan Bupati Karimun ini juga memaparkan, sebagai provinsi maritim, Kepri memiliki potensi yang besar pada produksi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya.

Capaian produksi perikanan tangkap pada tahun 2016 mengalami penurunan, tercatat sejumlah 303.411,28 ton atau penurunan 19,18 persen. Hal ini disebabkan adanya kebijakan Pemerintah Pusat yang melakukan moratorium beberapa jenis alat tangkap yang dominan dipergunakan nelayan di Kepulauan Riau.

"Sedangkan produksi perikanan budidaya sebesar 77.746,10 ton pada tahun 2016. Hasil produksi tersebut jauh meningkat dari produksi tahun 2015 sebesar 41.141,88 ton," sebutnya.

Editor: Udin