Gempa Akibat Uji Coba Bom Hidrogen Korut Terasa hingga Sumatera
Oleh : Redaksi
Minggu | 03-09-2017 | 20:00 WIB
bom-hidrogen.jpg
Uji coba Bom Hidrogen yang dilakukan Korea Utara (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Padang Panjang - Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Silaing Bawah, Padang Panjang, Sumatera Barat, Rahmat Triyono menyebutkan, jika sinyal pengujian bom hidrogen yang dilakukan Korea Utara ternyata tertangkap alat seismograph di kantornya.

Sebelumnya, pemerintah Korea Utara memang mengakui telah melakukan uji coba bom hidrogen yang menghasilkan gempa berkekuatan 6,2 skala richter. Saking besarnya kekuatan ledakan hingga getarannya terasa hingga ke wilayah Indonesia.

"Sinyal tercatat di Seismograph pada pukul 10.38 WIB, dengan kekuatan 6,2 SR. Kekuatan ini setara dengan gempa yang terjadi pada 1 September 2017 di Mentawai," kata Rahmat Triyono, Minggu (3/8/2017.
Indikasi ledakan bom hidrogen Korea Utara itu, lanjut Rahmat, terjadi pada pukul 10.29 WIB, yang kemudian tercacat di seismograph pukul 10.38 WIB. Pusat getaran, terpantau di wilayah Kirju, Timur Laut Korea Utara, dengan getaran kuat selama 30 detik dan perlahan berkurang hingga berdurasi empat menit.

Indikasi getaran yang diduga kuat dipicu oleh aktifitas uji coba senjata itu, tambah Rahmat, dapat dibedakan dari bentuk sinyal yang tertangkap. Jika sinyal akibat gempa maka akan terlihat adanya gelombang sekunder. Sementara, sinyal bom hidrogen tidak muncul gelombang sekundernya.

"Untuk hasil analisa otomatis BMKG Padang Panjang terpantau kedalaman sekitar 10 km, nanti kita akan coba analisa manual dulu untuk hasil yang sebenarnya," kata Rahmat.

Akui uji coba
Korea Utara akhirnya buka suara soal ledakan besar berkekuatan 6,3 magnitude yang terpantau Badan Survei Geologi Amerika Serikat, United States Geological Survey, Minggu (3/8/2017).

Melalui televisi nasionalnya, Korea Utara menyatakan telah berhasil melakukan uji coba nuklir berupa bom hidrogen yang dirancang untuk dipasang pada rudal balistik antarbenua.

Bom yang baru dikembangkan ini, diklaim Korea Utara bisa menghasilkan hasil yang lebih besar daripada uji coba nuklir sebelumnya.

Uji bom hidogren itu merupakan perintah dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. "Kesuksesan sempurna dan merupakan langkah bermakna dalam menyelesaikan program senjata nuklir negara tersebut," kata penyiar televisi nasional Korea Utara dalam laporan langsungnya seperti dilansir straitstimes.

Pengumuman tentang uji coba bom ini disiarkan beberapa jam usai terjadi ledakan besar di wilayah Sungjibaegam, Korea Utara. Uji coba bom ini merupaka yang keenam di lakukan negara tertutup ini.

Menurut para ahli Korea Selatan, kekuatan bom hidrogen yang diuji coba har ini lebih kuat lima sampai enam kali lebih kuat daripada uji coba 10 kiloton bom yang dilakukan Korea Utara setahun yang lalu.

Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah Korut mengklaim telah mengembangkan bom hidrogen yang bisa dimuat ke rudal balistik antarbenua negara tersebut.

Bom hidrogen atau bom H juga dikenal sebagai perangkat termonuklir, bom ini jauh lebih kuat daripada senjata atom yang relatif sederhana yang dipercaya Utara telah diuji sejauh ini.

Perkiraan awal para analis dari hasil uji hari Minggu bervariasi, mulai dari 100 kiloton hingga satu megaton.

Sumber: Viva.co.id

Editor: Surya