Pilwako Jadi Ajang Cari Popularitas? Ini Kata Pengamat Politik
Oleh : Habibie Khasim
Senin | 21-08-2017 | 21:02 WIB
Pakar-politik-Bismar.gif
Pakar Politik di Tanjungpinang, Bismar (Foto: Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Seluruh pemberitaan media massa dan elektronik di Tanjungpinang saat ini memang tertuju pada arah politik. Pasalnya, tidak lama lagi, Kota Tanjungpinang akan melakukan Pemilihan Wali Kota (Pilwako) yang baru, setelah inkumben, Lis Darmansyah-Syahrul habis masa baktinya terhitung tanggal 16 Januari 2018.

Hingga saat ini, sudah banyak beberapa tokoh baru yang tampil dan dengan percaya diri, berujar ingin mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah. Nama-nama yang muncul saat ini antara lain, Lis Darmansyah, Syahrul, Ing Iskandarsyah, Ade Angga, Ramon, hingga anak mantan Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan, yaitu Maya.

Dengan kemunculan nama-nama yang terhitung baru, ada yang beranggapan bahwa mereka hanya mencari popularitas dengan memanfaatkan momentum Pilwako Tanjungpinang.

Terkait hal ini, pakar politik di Tanjungpinang yang juga merupakan salah satu Dosen di Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah), Bismar, mengatakan hal itu merupakan suatu yang wajar. Menurut Bismar, hal semacam itu bukanlah rahasia umum lagi di mata masyarakat. Bahkan, saat ini, masyarakat awam sudah sangat tahu siapa calon yang benar-benar serius dan mana yang hanya mencari popularitas.

"Jika bicara politik, hal seperti itu sah-sah saja, asalkan apa yang dia lakukan tidak menggangu proses Pilkada yang diselenggarakan," kata Bismar saat dihubungi, Senin (21/8/2017).

Bismar mengatakan, mencari popularitas adalah hal yang "halal" bagi orang-orang yang berkecimpung di dunia publik figur. Hal itu bukan hanya bisa dilakukan oleh artis, tapi juga oleh individu yang bermain di dunia politik.

"Akan tetapi, cara-cara seperti ini juga akhirnya akan merugikan. Karena, masyarakat juga akan mencatat nama-nama yang tidak serius ini tadi, dan ditakutkan nama calon akan buruk di mata masyarakat," kata Bismar.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Umrah ini tidak menyarankan para tokoh politik bermain seperti itu. Pasalnya, sedikit banyak ada juga pendukung yang ternyata benar-benar menginginkan mereka maju di Pilwako Tanjungpinang.

"Jadi ini kan akhirnya menjadi boomerang bagi diri sendiri. Ketika nama para calon telah banyak menghiasi laman media, para pendukung juga sangat antusias, namun ternyata itu hanyalah sebuah trik belaka untuk mencari popularitas. Tentunya sangat disayangkan," kata Bismar.

Bismar menyarankan agar para tokoh politik memikirkan dengan matang strategi yang diambil dalam memanfaatkan momentum Pilwako Tanjungpinang. Kekecewaan publik dapat terjadi jika para tokoh salah langkah, dan akhirnya berimbas kepada nama si bakal calon Wali Kota tersebut.

Editor: Udin