Polda Kepri Panen Pemakai dan Bandar Narkoba dari Penggrebekan Eks Hotel Rashinta
Oleh : Romi Candra
Selasa | 23-02-2016 | 08:12 WIB
IMG_20160222_174840.jpg
Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigusdian memeriksa barang bukti penggerebekan bekas Hotel Rashinta. (Foto: Romi Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Setelah penangkapan terhadap bandar narkoba, jumlah orang yang diamankan dalam penggrebekan bekas Hotel Rashinta Nagoya Batam menjadi 24 orang.

Hasil tes urin yang dilakukan, sebanyak 19 dari 24 orang yang diamankan dalam penggrebekan di lokasi eks Hotel Rashinta, positif penyalahguna atau pengkonsumsi narkoba.

Kapolda Kepri, Brigjen Pol Sam Budigusdian, yang ikut turun ke lokasi penggerebekan mengatakan, operasi tersebut merupakan salah satu bentuk penumpasan trhadap peredaran narkotika di Kepri dan Batam khususnya.


Untuk 19 orang positif tersebut, terdiri dari 17 laki-laki yang diantaranya merupakan bandar sabu berinisial SP. Ia sempat kabur begitu polisi memasuki kawasan eks Hotel Rashinta. Namun hasil penyirisan di setiap bangunan, SP berhasil dibekuk.

"Ada uang sekitar Rp2,5 juta yang diamankan dari tangan SP. Diduga uang ini hasil jual beli sabu, karena ia merupakan salah satu bandar. Dari tangannya, juga diamankan beberapa paket kecil," ujar Kapolda, di lokasi, Senin (22/2/2016).

Sementara itu, dua orang lainnya, merupakan perempuan yang ikut diamankan karena berada di lokasi. Setelah dilakukan tes urin, ternyata mereka positif pengguna.

Dijelaskan Kapolda, bangunan yang digrebek saat ini, merupakan bangunan yang sudah kosong dan tidak digunakan lagi untuk hotel. Pihaknya juga akan menyelidiki apakah dalam kasus ini ada ketrlibatan penanggung jawab lokasi.

"Untuk pengelola bangunan apakah terlibat masih kita dalami. Proses selanjutnya, mereka yang postif langsung kita bawa ke Mapolda, beserta barang bukti," jelasnya.

Selain itu, total keseluruhan barang bukti sabu yang diamankan adalah 11 paket. Ditambah beberapa alat penghisapnya atau bong, senjata tajam, uang, handphone, senjata tajam serta lain sebagainya.

"Selain di sini, masih ada lokasi lain yang menjadi target untuk dilakukan penggrebekan. Bisa saja setelah sering kita lakukan penggrebekan di Kampung Aceh, mereka pindah ke lokasi ini untuk melakukan transaksi narkoba," pungkasnya.

Editor: Dardani