Inilah Spesifikasi Kapal Patroli Bakamla Buatan Batam
Oleh : Harun al Rasyid
Sabtu | 21-11-2015 | 12:12 WIB
kapal-bakamla.jpg
KN Belut Laut 4806 milik Bakamla yang dibuat di Batam. (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Karimun Anugerah Sejati dan PT Palindo Marine meluncurkan kapal milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia pada Jumat (20/11/2015). Kedua kapal buatan tangan Indonesia ini adalah KN. Ular Laut 4805 buatan PT Palindo Marine dan KN Belut Laut 4806 buatan PT Karimun Anugerah Sejati.

Kapal patroli ini, selain dilengkapi dengan soflen system yang canggih sehingga dapat mendeteksi faktor early warning system (sistem peringatan dini), kedua kapal ini dilengkapi dengan sonarh bawa laut. Sonar (sound navigation and ranging) ini berfungsi untuk mendeteksi benda material di bawah laut dengan cara mengirim gelombang suara yang nantinya gelombang suara tersebut dipantulkan kembali oleh benda yang akan dideteksi. 

"Sonar biasa dimanfaatkan dalam mengukur kedalaman laut, mencari lokasi dalam laut, mendeteksi kapal selam dan ranjau, menangkap ikan serta berbagai kegiatan komunikasi di bawah laut," jelas Guntur Ristiono, ST, Project Manager PT Karimun Anugerah Sejati. 

Guntur menjelaskan bahan lambung kapal menggunakan baja berkekuatan tinggi AH 36. Sementara itu, bagian di atas geladak kapal memakai aluminium alloy 5083. 

"Kapal ini mampu menahan gelombang hingga 4 meter," terangnya. Baca: Horee, Shipyard Batam Menggeliat Lagi! 

Secara rinci kapal-kapal tersebut memiliki panjang keseluruhan 48 meter, panjang garis air 44,50 meter, luas mld: 7,80 meter, kedalaman kapal 4 meter, desain rancangan 2 meter dengan kecepatan maksimal 25 knots dan kecepatan jelajah 20 knots.

Kapal ini juga memiliki daya tampung bahan bakar minyak 60.000 liter, kesediaan air tawar 17.000 liter dan dilengkapi mesin utama MAN 2 X 1800 HP dengan kru sebanyak 35 orang

Kapal yang dibiayai oleh APBN ini, nantinya akan dilengkapi dengan senjata 12,7 mili meter. Untuk sementara, kapal semacam ini, Bakamla baru memiliki 6 unit kapal di seluruh Indonesia.

Editor: Dodo