Pasar Malam dan Judi Dadu di Sagulung, Seperti Udang di Balik Batu
Oleh : Harun Al Rasyid
Sabtu | 21-11-2015 | 09:30 WIB
IMG_20151119_201126.jpg
Suasana pasar malam di Sagulung Batam. (Foto: Harun Al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ada udang di balik batu. Sepenggal peribahasa yang dinilai tepat menggambarkan aktivitas judi dadu di Pasar Malam, SP Plaza, Sagulung, Kamis (19/11/2015). Pasar malam yang dimulai sekitar pukul 19.00 WIB ini sudah beroperasi sejak beberapa minggu yang lalu. 


Seperti biasa, pasar malam menyuguhkan jenis permainan yang menantang. Ada jenis permainan untuk anak-anak, seperti kereta kencana, komedi putar, kuda-kudaan, rumah bola dan lain sebagainya. Juga permainan untuk orang dewasa, seperti permainan melempar gelang ke dalam botol, menggelindingkan bola ke dalam lubang, melempar tumpukan kaleng dan permainan ketangkasan lainnya. 

Di balik hiruk pikuk suasana pasar malam dengan aneka ragam jenis permainannya, ternyata menyimpan sebuah hal lain yang berdampak buruk bagi generasi penerus bangsa. Hal lain itu adalah permainan dengan menggunakan 3 buah dadu di dalam wadah yang tertutup rapat. Wadah tersebut lantas digoyangkan perlahan dan para pemain dipersilahkan menebak angka yang muncul ketika wadah itu dibuka. 

Inilah permainan judi dadu di Pasar Malam di lapangan SP Plaza, Sagulung. Tua dan muda terlihat mengelilingi sebuah tenda kecil terletak di ujung lapangan. Ada yang berdiri, duduk bahkan ada yang rela untuk jongkok. Rata-rata tangan mereka memegang lembaran uang pecahan Rp 50 ribu dan pecahan lainnya. 

Sementara di tengah-tengah tenda itu tampak seorang pria dewasa duduk bersila dengan meja kecil di depannya. Lelaki itu sering dikenal dengan bandar sebab dialah yang menggerakan atau menggoncang biji dadu tersebut. 

Di samping bandar ini tampak beberapa pria dewasa lainnya ikut menemani. Tangan mereka juga menggenggam beberapa lembar uang pecahan Rp 20 ribu, Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.  "Ayo dipasang ayo. Yang jauh merapat yang dekat pasang taruhannya. Ayo ramekan," serua para lelaki tersebut. 

Di depan para lelaki dewasa ini tampak kertas panjang bertuliskan jumlah mata dadu, mulai dari 1 sampai dengan 6, yang disusun berdekatan membentuk segi empat sama sisi. Kertas inilah tempat para pemain memasang taruhannya. 

"Sudah pasang semua? Kita buka yah. Keluar dua, tiga, enam. Yang belum dapat bisa dicoba lagi," kata si bandar sembari memutar ulang dadu di tangannya. 

Di depan kertas itulah para pemain memasang taruhannya. Begitu dibuka, ragam ekpresi terpancar dari para petaruh itu. Senyum kecil terselip diantara kedua bibir para pemenang. Sementara yang kalah menggit bibir bawah sembari menggaruk kepala. 

"Kadang menang, kadang kalah. Namanya juga judi. Ketagihan kalo main barang ini. Kalah sampai 2 juta pun tak terasa," ujar Agustinus Mite, salah satu pengunjung. 

Beberapa jenis permainan judi juga berseliwaran di tengah-tengah ramainya pasar malam. Seperti judi maradona, tebak angka dengan hadiah rokok, sabun ataupun peralatan dapur, gelanggang permainan listrik seperti doraemon dan lain sebagainya. 

Permainan judi ini bak mata uang yang tak bisa dipisahkan dari acara pasar malam. Dimana ada pasar malam, disitu ada beragam jenis judi yang disuguhkan. Tak heran bila dikatakan pasar malam adalah batu dan judi adalah udang yang bersembunyi di belakangnya. Dengan kata lain, adanya pasar malam maka jenis judi apapun seolah itu dilegalkan. 

"Kalo pasar malam itu yah begini, ada judi, penjualan pakayan, asesoris. Tapi sebenarnya ini tempat judi. Jualan lain itu hanya kedok aja biar judinya aman," pungkas Agus. 

Editor: Dardani