Kepri Diminta Ajukan Proposal Dana Pembangunan Provinsi Kepulauan
Oleh : Surya
Rabu | 21-10-2015 | 14:12 WIB
haripinto-lagi.jpg
Anggota Komite IV DPD RI‎, Haripinto Tanuwidjaja.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Pusat menyiapkan anggaran Rp 215 triliun untuk seruruh provinsi di Indonesia, termaksuk Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Untuk provinsi kepulauan dijanjikan alokasi anggaran terbesar melalui dana alokasi khusus. Namun, syaratnya pemerintah daerah harus mengajukan proposal program atau proyek.

Demikian ‎disampaikan anggota Komite IV DPD RI‎, Haripinto Tanuwidjaja, di Jakarta, Rabu (21/10/2015). Dana Rp 215 triliun akan diserahkan ke daerah provinsi di Indonesia, dari APBN tahun depan. Namun, untuk mendapat dana itu, syaratnya harus ada proposal program dari daerah.

"Kami bicara dengan pemerintah pusat. Mereka sudah setuju, dari anggaran daerah itu, provinsi kepulauan mendapat porsi terbesar. Tapi, harus ada proposal," ungkap Haripinto.

Diakui, pemerintah pusat akan menolak permintaan dana tanpa proposal, karena pengalaman sebelumnya juga. Dimana ada daerah yang meminta dana besar hingga puluhan miliar, namun tak digunakan, sehingga dikembalikan ke pusat. 

"Kalau tidak salah, Anambas atau Natuna tidak memanfaatkan. karena takut KPK, tidak ada yang mau mengerjakan," bebernya.

Karena itu, Haripinto menghimbau agar Pemprov Kepri bersama kabupaten/kota melakukan koordinasi. Sekaligus menyiapkan proposal untuk program yang akan dijalankan. Tanpa program, dana itu diakui tidak akan dikucurkan Kementerian Keuangan.

"Itu dananya melonjak signifikan. Harus dimanfaatkan. Itu dana dari dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK)," sambungnya.

Dana itu masuk dalam pos anggaran kementerian-kementerian. Baik Kementerian PU, Kementerian Pendidikan, Kementerian Kelautan dan lainnya. Proposalnya dikirim langsung ke kementerian terkait. Seperti untuk program pengadaan kapal antarpulau, ajukan proposal.

"Dana besar sangat disayangkan kalau tidak dimanfaatkan," imbuh senator asal Kepri itu.

Disarankan, pemerintah daerah memperhatikan pembangunan yang mendesak juga untuk FTZ mendatang. Diantaranya, untuk rehabilitasi pasar, balai latihan kerja dan lainnya. "Tapi, pemerintah harus mempersiapkan juga soal lahan. Jangan program dibuat, tapi lahan tidak siap, dananya bisa mengendap lagi," pesan Haripinto mengakhiri.

‎Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Farouk Muhammad, mengadakan Executive Brief mengenai dana/anggaran provinsi bercirikan kepulauan. Baca: DPD RI Desak Pemerintah Segera Alokasikan Anggaran untuk Provinsi Kepulauan

Hadir juga saat itu Haripinto bersama Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenoek dan Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI Boediarso Teguh Widodo.

Editor: Dodo