Dampak Kabut Asap 'Jahanam', Penderita ISPA di Batam Melonjak
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 03-10-2015 | 10:52 WIB
asap.jpg
Ilustrasi kebakaran hutan. (Foto: Dok BBC)

BATAMTODAY.COM, Batam - Akibat kiriman kabut asap dari Sumatra, Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Batam terus mengalami perningkatan. Pada September penderita meningkat 527 jiwa dibanding pada Agustus. 

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2LP) Dinkes kota Batam, Sri Rupiati membenarkan hal tersebut. Pada bulan kemarin penderita ISPA 5.827, dibanding pada bulan sebelumnya Agustus penderita hanya 5.300 jiwa.

"Kenaikan penderita ISPA ini karena adanya kiriman asap. Hal itu berdampak besar banyaknya warga yang terserang penyakit batuk, pilek serta sesak nafas," kata Sri, Jum'at (02/10/2015) 

Data tersebut kata Sri dari laporan 17 puskesmas yang tersebar di 12 Kecamatan kota Batam. Bahkan rata-rata penderita ISPA pada September didominasi oleh penderita dibawah usia empat tahun ke bawah.

"Dari 5.827 penderita ispa 2.075 itu anak usian 0-4 tahun. Ini sangat menghawatirkan bagi kesehatan penduduk kota Batam," ujarnya.  

Bukan hanya di Batam saja di kota-kota lain seperti Pekanbaru, Padang, Jambi dan Palembang juga mengalami peningkatan penderita ISPA yang cukup signifikan. "Palembang saja, penderitanya meningkat hingga di angka 70 sampai 80 persen," katanya.

Sri menambahkan apabila penyakit ISPA ini berkelanjutan akan menyebabkan Penyakit Paru-Paru Optruksi Kronik (PPOK) yaitu kerusakan jaringan paru-paru pada organ tubuh. Karena oksigen yang masuk tidak lancar pada tubuh menyebabkan gejala sesak nafas, lemas. 

"Srkulasi udara yang seharusnya dilakukan diparu-paru tidak berjalan normal. Jadi otak akan kekurangan oksigen itu yang paling kita takuti kalau penyakit ini diderita oleh balita atau anak-anak karena daya tahan tubuh mereka yang begitu lemah," pungkasnya.

Editor: Dardani