Renaldi Ditemukan Tewas, Keluarga Pertanyakan Motif Kematian
Oleh : Gabriel P. Sara
Kamis | 01-10-2015 | 16:43 WIB
junaidi-yustina.jpg
Junaidi dan Yustina, menunjukkan foto Renaldi semasa hidupnya, Mereka mempertanyakan motif kematian anaknya, (Foto: BATAMTODAY.COM/Gabriel P. Sara)

BATAMTODAY.COM, Batam - Renaldi (17), putra pasangan Junaidi (54) dan Yustina (35), warga Kavling Sumber Seraya Blok B13 nomor 1, Sagulung ditemukan tewas di sekitar jalan menuju Marina oleh anggota Polsek Sekupang pada Sabtu (26/9/2015) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Junaidi mengatakan pihaknya hingga saat ini belum mendapatkan keterangan dari pihak berwenang mengenai motif maupun penyebab kematian anak pertamanya itu.

Dikatakannya, saat mempertanyakan kejelasan seperti apa atau motif kematian putranya dan pihak Polsek Sekupang menyatakan kalau permasalahan ini sudah diserahkan ke Unit Lakalantas Polresta Barelang.

"Kami dari keluarga besar ingin mengetahui kematian putra kami seperti apa. Kecelakaan atau dibunuh. Kami juga sudah ke Polsek Sekupang, tapi kata polisi yang di Sekupang, kalau permasahaan ini sudah diserahkan ke Lakalantas. Saat kami tanya bagian Lakalantas, katanya kematian putra kami murni kecelakaan. Kami ingin tahu kejelasan dengan hasil otopsi. Tapi, sejak hari Sabtu sampai saat ini hasil otopsinya belum kami lihat. Jadi kami bingung sekarang," keluh Junaidi dengan mata berkaca-kaca.

Diceritakan Junaidi, pada hari Jumat (25/9/2015) sekitar pukul 23.30 WIB, salah satu rekan Renaldi yang bernama Alex mengajak keluar untuk jalan-jalan. Pada saat itu, Junaidi mengakui ia tidak mengetahui kalau putranya itu keluar dengan teman lantaran dia sudah tertidur lelap. Lanjutnya, yang mengetahui kalau Renaldi keluar, hanya keponakan dari Renaldi, yaitu Aldi. 

"Saya sudah tidur waktu itu. Jadi, teman anak saya (Alex, red) ini ngajak putra saya keluar jalan-jalan. Yang lihat saat mareka keluar itu keponakannya, namanya Aldi. Si Alex ini datang pakai sepeda motornya. Motornya itu sudah keropos. Jadi mareka keluar pakai motor anak saya. Motornya di dalam rumah. Yang keluarin motor dari dalam rumah itu Alex juga. Jadi, yang setahu keponakan putra saya itu, dari rumah saya keluar hanya mereka berdua (Alex dan Renaldi, red),"jelas Junaidi.

Namun, selang sekitar satu jam lebih sekitar pukul 00.45 WIB. Tiba-tiba Alex pulang sendiri dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio J bernomor polisi BP 5809 JP milik Renaldi. Saat itu, Alex yang mengendarai sepeda motor itu dengan penuh darah-darah langsung meninggalkan sepeda motor tersebut  di sekitar kavling tempat Renaldi tinggal.

"Yang lihat Alex pulang sendiri dengan darah-darah itu pertama kali sekuriti yang keliling di kavling ini. Alex pulang pakai sepeda motor anak saya.  Motornya itu langsung ditinggalkan di depan jalan kavling ini. Alexnya langsung pulang ke rumahnya. Rumahnya dekat sini juga," jelasnya lagi.

Lantaran sekuriti tersebut sudah mengetahui sepeda motor itu milik Renaldi, ia pun langsung memberitahukan ke pada orang tua Renaldi. Dengan penuh kekhawatiran dan penasaran keberadaan Renaldi. Setelah mendengar laporan dari securiti itu, orang tua bersama keluarga Renaldi yang lain langsung mendatangi kediaman Alex untuk menanyakan kejelasan keberadaan putranya itu. Namun, saat ditanyai, keterangan yang didapat dari Alex berbelit-belit.

"Bersama keluarga saya (Junaidi, red) langsung ke rumah Alex. Saat kami tanya. Katanya, anak saya (Renaldi, red) baik-baik saja dan tak kenapa-kenapa. Kami tanya lagi supaya jelas gitu. Jawab Alex lagi katanya tak apa-apa. Karena Alex ini terluka, kami bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah. Di sana ditanya lagi, Alex ini bilang, kalau dia dan anak saya kecelakaan. Dan suruh kami cari di dekitar jalan dari Seitemiang menuju Sekupang," ujarnya.

Mendengar keterangan dari Alex, beberapa keluarga bersama Junaidi pun langsung menyisir akses jalan menuju Sekupang. Namun, pencarian itu tidak membuahkan hasil dan tidak ditemukan tanda-tanda sama sekali.

Kemudian, Junaidi bersama keluarganya itu kembali menanyakan kepada Alex tentang kebenaran keberadaan Renaldi. Saat ditanyai, katerangan dari Alex berbeda dengan sebelumnya. Alex kembali menyebutkan dan menyuruh mencari Renaldi di sekitar akses jalan menujuh Marina.

"Pertama cari ke arah Sekupang, tapi ga ada. Kami tanya lagi ke Alex, dia suru cari ke arah Marina. Kami pergi cari lagi ke arah Marina. Sampai sana, ada beberapa warga yang kami jumpa, katanya, putra saya sudah tewas dan sudah dibawa ke Polsek Sekupang. Makanya, kami langsung ke sana (Polsek Sekupang)," jelasnya lagi.

Saat ditanyai di Mapolsek Sekupang, kata Junaidi lagi, pihak Polsek Sekupang menyebutkan kalau korban sudah diserahkan ke bagian Lakalantas. "Kami ke Lakalantas itu. Katanya sudah diserahkan ke RSBP di sSkupang. Dan saat di Polsek Sekupang, identitas sama dengan anak saya. Dan itu anak saya. Makanya kami pergi lagi ke RSBP. Sampai sana, benar kalau itu anak saya. Saat dimandikan jasad anak saya, kami lihat itu bagian belakang kepala, pas di leher belakang itu seperti memar sperti akibat pukulan benda tumpul. Sementara, bagian tubuh lainnya tidak ada luka-luka gitu," jelasnya lagi.

Junaidi bersama istrinya beserta keluarga besar mengaku sudah ikhlas dengan kematian anaknya. Namun, yang ingin mereka ketahui itu kebenaran dan motif kematian anak pertamanya itu seperti apa.

"Kepergian Renaldi, kami sudah iklas. Tapi, kami ingin tahu seperti apa motif kematian putra kami. Dibunuh ataukah memang murni kecelakaan. Dan kami juga pengen tahu seperti apa hasil otopsinya. kami harap, secepatnya kami ketahui," ujar Yustina dengan nada penuh tanda tanya.

Editor: Dodo