Direskrimum Polda Kepri Ingatkan Ketua KPPAD Kepri Jangan Sembarang Bicara
Oleh : Hadli
Rabu | 30-09-2015 | 19:28 WIB
eri-lalok.jpg
Ketua Komisi Pengawasan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Eri Syahrial. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepri, Komisaris Besar Polisi, Adi Karya Tobing mengingatkan Ketua Komisi Pengawasan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Eri Syahrial agar tidak sembarang berbicara.

"Janganlah asal sembarang bicara, sampai menuduh seperti itu, apalagi menyudutkan insitusi," ujar Adi Karya menjawab BATAMTODAY.COM di Mapolda Kepri, Nongsa, Batam, Rabu (30/9/2015) sore. 

Direskrimum menambahkan, dugaan kasus pencabulan yang menimpa siswa Sekolah Luar Biasa (SLB), penyandang tuna netra di Tanjungpinang saat ini masih terus dilakukan upaya pemeriksaan. "Anggota kita langsung yang turun ke Tanjungpinang melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi bersama KPAID. Jadi, jangan begitu," tambahnya.

Dugaan pemerkosan kepada korban yang dilakukan guru siswa tersebut terjadi di Yogyakarta dalam rangka kegiatan perlomban. Namun, hingga saat ini, tambahnya orang tua dari korban sendiri yang meminta kepada penyidik untuk menunda pemeriksaan kepada anaknya.

"Karena anak itu masih trauma, bagaimana kita bisa periksa orang yang sedang trauma. Setelah orang tua korban mengizinkan segera korban kita periksa," jelas Adi lagi. 

Adi mengkui, keterbatasan anggota yang dimiliki Polda Kepri untuk menanggani puluhan kasus yang terjadi. Apalagi, saat in, anggota Ditreskrimum Polda Kepri masih jauh dari standar. Namun demikian, hal itu tidak menyurutkan Polda Kepri untuk mengungkap seluruh laporan yang masuk, termasuk kasus dugaan pencabulan tersebut. 

Sebelumnya, Ketua Komisi Pengawasan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Eri Syahrial mengatakann kecewa dengan sikap Polres Tanjungpinang yang menolak laporan dugan pencabulan tersebut.

"Sekarang kita sudah lapor ke Polda Kepri, tapi memang penyidik terksan lamban. Kami hanya berharap kedepan, kasus-kasus anak seperti itu lebih diperhatikan," tuturnya. Baca : Penanganan Kasus Pencabulan Siswa SLB Tanjungpinang Lamban

Editor: Dardani