Akibat Kabut Asap, Kapal Marindo VII Terdampar
Oleh : Hadli
Jum'at | 25-09-2015 | 09:59 WIB
pelabuhan-punggur.gif
Aktivitas di Pelabuhan Punggur Batam. (Foto : Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Akibat kabut asap yang mempengaruhi jarak pandang, Kapal Marindo VII terdampar di laut dangkal, antara Pulau Ngenang dan Todak, Kota Batam. Kapal yang mengangkut 45 penumpang itu terdampar hingga berjam lamanya.

  

Sumber BATAMTODAY.COM, Rabu (23/9/2015) melaporkan, diantara 45 penumpang yang menaiki kapal Marindo berangkat dari pelabuhan Tanjungpinang sekitar pukul 17.45 WIB menuju pelabuhan Telaga Punggur, Batam. Namun hingga pukul 19.30 WIB kapal tidak juga kunjung tiba. 

"Sampai sekarang, istri saya belum juga tiba. Ia naik kapal Marindo dari Tanjungpinang. Saya sempat dapat kabar dari istri saya, kalau kapal yang dinaikinya itu mengalami karam disalah satu pulau di Batam, tapi tidak tau pasti dimana posisinya," kata Udin. 

Ketika itu ia mengatakan, nomor handphone istrinya sudah tidak bisa dihubungi kembali. Tambahnya, posisi kapal belum diketahui. Ia hanya mengetahui kapal menabrak hingga terdampar. 

Hingga pukul 21.09 WIB, ia sudah merasa lega, karena sudah mendapat kabar, istrinya baik-baik aja, walaupun seluruh penumpang, tabhanya sangat histeris saat mengetahui kapal terdampar. "Sudah ada kabar, sekarang sudah dievakuasi petugas dibantu nelayan sekitar," tuturnya. 

Sementara itu, Syahbandar Pelabuhan Domestik Telaga Punggur Erwin Sjafrizal mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya nahkoda kapal tidak menyadari bila arah kapal keluar rute akibat kabut asap. 

"Setelah berlayar, saat tiba di perairan Pulau Ngenang dan Todak nahkoda tidak dapat melihat kondisi perairan karena kabut asap yang tebal, apalagi sudah malam hari, suasana gelap," kata dia, Kamis (24/9/2015). 

Jarak tempuh perjalanan dari Tanjungpinang ke Batam, tambahnya, hanya 50-60 menit. Namun setelah beberapa kapal berlayar tidak juga tiba di Batam. Berdasarkan informasi yang diterimanya, kapal terdampar di perairan dangkal pada pukul 18. 15 WIB. 

"Saat kejadian, awak kapal langsung menghubungi agennya di Punggur. Mereka dievakuasi dengan Kapal Gembira 5 dibantu masyarakat sekitar. Alhamdulillah, semua penumpang selamat dan tidak ada yang terluka," kata Erwin.

Ia menuturkan, pada Rabu (23/9/2015) petang itu, sempat ada permintaan pelayaran ekstra dari pemilik kapal dan Roro, namun tidak diberikan dengan alasan untuk keselamatan penumpang karena jarak pandang hanya 100 meter.  

"Namun pemilik kapal tetap minta pelayaran. Setiap kapal yang berangkat membuat pernyataan agar syahbandar tidak disalahkan bila ada kejadian yang tidak diinginkan. Karena jarak pandang memang terbatas," tutur Erwin.

Editor: Dardani